
Peran Penting Penyuluh Agama dalam Membangun Kedamaian
Rapat kerja sering kali menjadi momen penting yang menentukan arah dan strategi organisasi. Pada Selasa, 9 September 2025, para anggota IPARI (Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia) Kota Tasikmalaya berkumpul di Pesantren Hidayatul Ulum 2 Gunung Gede Kawalu untuk menghadiri Rapat Kerja Ke-II Tahun 2025. Acara ini tidak hanya sekadar pertemuan rutin, tetapi juga menjadi forum strategis di mana berbagai gagasan inovatif diadu, tantangan diidentifikasi, dan solusi konstruktif dirumuskan bersama.
Acara ini dengan tema "Perkuat Organisasi Profesi IPARI dengan Sinergi, Harmoni, Kolaboratif, dan Adaptif" dibuka langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tasikmalaya Dr. H. Agus Bukhari, S.Ag., M.M.Pd. Hadir pula Plt. Kasi Bimas, H. Ujang Muslihat, ST, Kabag Kesra Pemkot Tasikmalaya H. Asep Dudi, S.Ag.,M.Si., serta Ketua Ipari, H. Arip Somantri, M.Ag., seluruh pengurus dan anggota IPARI Kota Tasikmalaya baik ASN maupun Non ASN.
Dalam sambutannya, Kepala Kantor Kemenag Kota Tasikmalaya menyampaikan bahwa Penyuluh Agama merupakan pegawai dengan profesi khusus. Ia menjelaskan bahwa seperti guru, Penyuluh Agama memiliki tugas mulia, tetapi perbedaannya terletak pada lingkungan kerja dan fokus tugas. Sedangkan Penyuluh Agama lebih lekat dengan ketokohan sebagai tokoh agama dan masyarakat.
Agus Bukhari menekankan bahwa Penyuluh Agama harus dapat menyampaikan pesan keagamaan dan pembangunan yang menyejukkan serta menjaga kedamaian di tengah masyarakat. Ia menambahkan bahwa para penyuluh yang juga merupakan tokoh agama dan masyarakat memiliki dua kewajiban krusial, yaitu menyampaikan pesan yang menyejukkan dan senantiasa bisa menjaga kedamaian.
Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap acara Rapat Kerja IPARI ini. "Selamat menjalankan rapat kerja, semoga dijalankan dengan serius, hasil rapat akan menjadi bagian kerja para penyuluh dan semoga Program yang tersusun melalui rapat kerja ini adaptif sesuai kebutuhan umat dan juga masyarakat," ujarnya.
Di lokasi yang sama, Kabag Kesra Pemkot Tasikmalaya, H. Asep Dudi, S.Ag., M.Si., mengajak kepada seluruh jajaran IPARI untuk bersama-sama melaksanakan pembinaan keagamaan di Kota Tasikmalaya. Beberapa program Pemkot Tasikmalaya yang dapat disinergikan dengan IPARI antara lain Visitasi religius, One kelurahan one hafidz minimal 69 orang (Ohan), implementasi perwal perihal fasilitasi pesantren, pendampingan MTQ, Pendidikan Diniyah, dan optimalisasi dana ziswaf Kota Tasikmalaya.
Dalam kegiatan ini dilaksanakan rapat kerja 8 Departemen dalam PARI dalam 4 Komisi. Berikut adalah delapan departemen tersebut:
- Departemen Organisasi – Program unggulannya adalah penguatan tata kelola organisasi.
- Departemen Hubungan Lintas Sektoral dan Informasi Publik – Program unggulannya adalah penguatan branding lembaga dan optimalisasi kantor IPARI, pemasangan plang IPARI.
- Departemen Pengembangan SDM dan Diklat – Menitikberatkan pada peningkatan kompetensi SDM anggota.
- Departemen Disiplin dan Etika Profesi – Mensosialisasikan kode etik penguatan integritas anggota.
- Departemen Hukum dan Advokasi – Melakukan harmonisasi regulasi penyuluh agama.
- Departemen Pengembangan Profesi dan Penilaian Kinerja – Mengimplementasikan pengembangan profesi, penilaian kinerja, dan penegakan disiplin etika profesi.
- Departemen Seni, Budaya, dan Olahraga – Mempersiapkan peserta lomba pada Porseni tingkat Jawa Barat antar Penyuluh Agama.
- Departemen Moderasi Beragama – Menanamkan sikap moderasi beragama kepada pelajar atau santri melalui program 'Penyuluh Goes To School'.
Seiring dengan berakhirnya Rapat Kerja IPARI Ke II tahun 2025, gema semangat dan komitmen yang tercipta selama kegiatan terasa begitu kuat. Lebih dari sekadar serangkaian program kerja yang telah disepakati, acara ini menjadi penegasan kembali akan harapan besar untuk memaksimalkan peran IPARI di tengah masyarakat.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!