
Peran Digital Banking dan QRIS dalam Peningkatan Pendapatan Perbankan
Dalam era digital yang semakin berkembang, strategi digital banking dan sistem pembayaran berbasis QRIS dianggap memiliki peran penting dalam meningkatkan pendapatan perbankan. Hal ini terutama terlihat pada peningkatan kontribusi dari dana murah seperti Current Account Saving Account (CASA) serta pendapatan berbasis biaya (fee-based income).
Analis dari Phintraco Sekuritas, Nurwachidah, menyatakan bahwa semakin banyak nasabah yang aktif menggunakan layanan digital, maka peluang bank untuk mengumpulkan dana murah dalam jumlah besar semakin besar. Selain itu, penguatan digital banking juga dapat menjadi katalis bagi pertumbuhan pendapatan berbasis biaya.
Setiap transaksi yang dilakukan melalui aplikasi, baik pembayaran, transfer, maupun penggunaan fitur tambahan, bisa memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan non-bunga perbankan. Dengan demikian, pengembangan layanan digital menjadi salah satu strategi utama yang mampu meningkatkan keuntungan perusahaan.
Menurut Nurwachidah, dalam jangka panjang, kombinasi antara peningkatan CASA dan fee-based income akan memperkuat struktur pendanaan sekaligus menambah diversifikasi sumber pendapatan. Hal ini juga diharapkan mampu meningkatkan loyalitas nasabah, memperluas basis pengguna, serta menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi pemegang saham.
Transformasi Digital sebagai Fokus Utama Industri Perbankan
Transformasi digital telah menjadi fokus utama di industri perbankan Indonesia. Salah satu contohnya adalah PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. (SDRA) atau BWS, yang sedang mengembangkan ekosistem digital yang terintegrasi. Ekosistem ini mencakup mobile banking, internet banking, hingga layanan berbasis QRIS.
BWS juga sedang memperluas ekosistem pembayaran berbasis QRIS ke berbagai negara. Sejauh ini, mereka telah memperluas layanan tersebut ke Singapura, Malaysia, dan Thailand di kawasan ASEAN, serta Jepang sebagai mitra awal dari luar kawasan ASEAN.
Kenaikan mobilitas masyarakat, baik wisatawan maupun pelaku usaha, yang membutuhkan metode pembayaran yang praktis tanpa harus menukar mata uang menjadi peluang besar bagi perbankan. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan layanan digital tidak hanya membantu nasabah, tetapi juga meningkatkan daya saing perusahaan.
Pencapaian Finansial BWS
Berdasarkan laporan BWS, pendapatan operasional lainnya yang berasal dari jasa layanan transfer mencapai Rp19,7 miliar pada semester I/2025. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 94,2% secara year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp10,2 miliar.
Peningkatan ini menunjukkan bahwa strategi digital banking dan pengembangan layanan berbasis QRIS berhasil memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Dengan terus memperkuat ekosistem digital, BWS diharapkan mampu menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan dan meningkatkan daya saing di pasar perbankan nasional.
Selain itu, inovasi dalam layanan digital juga menjadi kunci dalam memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin dinamis. Dengan begitu, perbankan tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga berkembang dalam lingkungan kompetitif yang semakin ketat.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!