Banjir dan Longsor Patahkan Kehidupan 20 KK, Evakuasi Bayi hingga Lansia dengan Perahu Karet

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Warga Terisolir Akibat Longsor di Desa Besan

Sebanyak 20 Kepala Keluarga (KK) warga di Desa Besan, Kecamatan Dawan terisolir setelah material longsoran tanah dan batu besar menutup jalan menuju Bukit Abah. Kejadian ini terjadi pada Rabu (10/9), yang menyebabkan akses jalan menjadi tidak bisa dilalui. Tidak hanya warga Desa Besan, masyarakat dari Desa Gegelang, Karangasem juga mengalami isolasi karena jalur tersebut merupakan satu-satunya akses yang digunakan untuk pergi ke Semarapura dan sekitarnya.

Perbekel Desa Besan, I Ketut Yasa menjelaskan bahwa lokasi longsor berada di tanjakan menuju Bukit Abah. Kawasan ini memang dikenal rawan longsor. "Lokasi longsor sekarang tidak jauh dari lokasi sebelumnya. Longsoran kali ini cukup parah, jalan tertutup oleh batu-batu besar," ujar Yasa.

Material tanah dan batu besar menutupi seluruh badan jalan, termasuk tiang dan kabel listrik yang jatuh. Jalur tersebut lumpuh total dan tidak dapat dilalui kendaraan. Sekitar 20 KK warga yang tinggal di Dusun Kanginan terisolir sementara. "Banyak warga Karangasem yang tinggal di Desa Gegelang, mereka terdampak karena itu jalur satu-satunya bagi mereka," tambah Yasa.

Yasa mengaku bingung dalam memohon bantuan untuk membuka jalur tersebut. Banyaknya material yang menutup jalan dan kondisi hujan deras membuat evakuasi sulit dilakukan secara manual. Pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD Klungkung dan Dinas PU. Setelah dilakukan survei, pembersihan material longsor dengan alat berat juga sulit dilakukan karena medan yang curam.

"Saya dari tadi berpikir, bingung memohon bantuan bagaimana cara segera bersihkan material longsor itu. Kasihan masyarakat di sana," ungkap Yasa.

Kadis PUPR Klungkung, I Made Jati Laksana menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan survei ke lokasi longsor. Namun dari hasil pengecekan, pembersihan material longsor tidak bisa menggunakan loader karena lokasinya di tanjakan. "Rencananya dengan loader, setelah survei ternyata lokasinya cukup miring. Beresiko pakai loader, karena ban karet bisa slip. Sekarang saya coba untuk upayakan dengan excavator, semoga saja bisa karena material longsor cukup banyak," jelas Jati Laksana.

Ratusan Warga Mengungsi Akibat Banjir di Kusamba

Ratusan warga di Desa Kusamba terpaksa dievakuasi sementara setelah kediaman mereka tergenang banjir pada Rabu (10/9). Warga yang dievakuasi mencakup bayi hingga lansia dan ditempatkan di Balai Banjar Pancingan. Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, I Putu Widiada menjelaskan bahwa informasi awal menyebutkan sekitar 600 jiwa terdampak banjir. Setelah dilakukan evakuasi dan pendataan, total warga yang dievakuasi berjumlah 420 jiwa dari 99 KK.

"Warga kita tempatkan sementara di Balai Banjar Pancingan dan ada juga di..." ujar Putu Widiada.

Saat ini petugas telah siaga di lokasi pengungsian, mulai dari dapur umum hingga petugas kesehatan. Setelah dievakuasi, semua warga telah diperiksa kondisi kesehatannya. "Tadi ada bayi yang dievakuasi, demikian halnya lansia. Kediaman mereka masih tergenang banjir, sehingga kami evakuasi ke tempat aman," tambahnya.

Ketinggian banjir yang menggenang rumah warga di Desa Kusamba setinggi pinggang orang dewasa. Petugas TRC BPBD Klungkung mengerahkan perahu karet untuk evakuasi warga, terutama lansia. "Kami pakai perahu karet untuk evakuasi lansia, karena memang cukup sudah digendong karena banjir cukup tinggi," jelasnya.

Banjir di Desa Kusamba merupakan imbas dari meluapnya air Sungai Candigara. Dipicu juga karena tingginya intensitas hujan sejak Senin (9/9). Seorang warga setempat, Subrata, menuturkan banjir tidak hanya merendam rumah-rumah di sekitar bantaran Sungai Candigara. Air juga meluas hingga ke wilayah yang cukup jauh dari aliran sungai. “Tidak hanya rumah-rumah di sekitar sungai Candigara, beberapa wilayah yang lokasinya cukup jauh dari sungai juga tergenang banjir,” ujarnya.

Ia menambahkan, warga sempat begadang semalaman untuk menyelamatkan barang-barang berharga agar tidak rusak terendam banjir. Hingga Rabu (10/9/2025) pagi, hujan deras masih terus mengguyur, membuat warga khawatir kondisi banjir akan semakin parah.