
Pengunduran Diri Rahayu Saraswati dari DPR: Alasan dan Pernyataan yang Memicu Kontroversi
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, anggota Komisi XII DPR periode 2024–2029, memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Ia merupakan keponakan Presiden Joko Widodo, Prabowo Subianto. Keputusan ini diambil setelah adanya kontroversi terkait pernyataannya dalam sebuah siniar yang kemudian viral di media sosial.
Pernyataan yang menjadi sorotan itu diambil dari rekaman siniar Antara TV Indonesia pada Februari 2025. Video tersebut berdurasi 42 menit dan tayang dengan judul "Rahayu Saraswati Kupas Isu Perempuan hingga Kolaborasi Ekonomi Kreatif". Dalam video tersebut, Rahayu menyampaikan pandangan tentang kewirausahaan dan peran generasi muda dalam menghadapi tantangan ekonomi saat ini.
Pernyataan Rahayu yang viral di media sosial adalah potongan dari menit ke-25 hingga menit ke-27 siniar. Menurutnya, pernyataan tersebut dipotong dan disebarkan oleh pihak-pihak tertentu sehingga menimbulkan kesalahpahaman dan kemarahan masyarakat. Meski demikian, ia tetap bertanggung jawab atas pernyataan yang telah ia sampaikan.
Dalam siniar tersebut, Rahayu membahas pentingnya inisiatif generasi muda untuk menekuni dunia usaha. Ia menyarankan agar anak-anak muda tidak hanya bergantung pada sektor-sektor padat karya. “Saya mohon izin, mohon maaf, karena mungkin saya dari generasi milenial yang pandangannya sedikit berbeda,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa kemajuan teknologi saat ini memungkinkan masyarakat untuk tidak hanya bergantung pada pekerjaan konvensional. “Jangan kita bersandar kepada sektor-sektor yang sebenarnya sudah melalui masa-masa automasi,” tambahnya.
Rahayu juga mendorong anak-anak muda untuk menjadi pengusaha. Ia mengajak mereka untuk menciptakan peluang kerja sendiri daripada hanya mengeluh tanpa tindakan. “Anak-anak muda, ayo kalian kalau punya kreativitas jadilah pengusaha. Jadilah entrepreneur. Daripada ngomel enggak ada kerjaan, bikin kerjaan buat temen-temen lu,” ucapnya.
Ia memberikan contoh-contoh seperti bisnis kuliner bagi yang bisa memasak, atau fesyen bagi yang bisa menjahit. “Ini banyak sekali sektor-sektor lain yang sebenarnya bisa lu kerjain,” katanya.
Selain itu, Rahayu menyampaikan bahwa pemuda tidak boleh sepenuhnya bergantung pada pemerintah untuk menyediakan pekerjaan. Ia menegaskan bahwa jika masyarakat masih bersandar pada sektor padat karya dan pemerintah, maka mereka masih berada dalam era kolonial. “Kita sudah move on dari situ,” ujarnya.
Meski begitu, ia tetap percaya bahwa Presiden Prabowo akan meningkatkan sektor-sektor padat karya seperti agroindustri dan hilirisasi. Ia menyoroti pentingnya ketahanan pangan sebagai salah satu fokus utama pemerintahan Prabowo. Oleh karena itu, ia mengajak pemuda yang memiliki lahan untuk berbisnis pangan dengan menanam apa saja yang bisa ditanam.
Setelah pernyataan tersebut viral, Rahayu memutuskan untuk mundur dari DPR. Fraksi Gerindra DPR RI menyatakan menghormati keputusan tersebut. Sekretaris Fraksi Gerindra DPR Bambang Haryadi mengatakan bahwa keputusan Rahayu akan diproses sesuai aturan yang berlaku. Selama proses berlangsung, ia akan dinonaktifkan dari DPR.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!