
Korban Kebakaran Sumur Minyak Ilegal Masih Dirawat Intensif di Rumah Sakit
Satu korban dari kejadian kebakaran sumur minyak ilegal yang terjadi di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah masih dalam kondisi kritis dan menjalani perawatan intensif di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Anak berusia dua tahun dengan inisial A mengalami luka bakar hingga 63 persen, sehingga kondisinya sangat memprihatinkan.
Sebelumnya, A dirawat bersama ibunya, Y (30 tahun), di rumah sakit tersebut. Namun, Y akhirnya meninggal dunia setelah menderita luka bakar parah dan tidak tertolong meskipun telah mendapatkan perawatan intensif. Kejadian ini menambah daftar korban jiwa dari insiden tersebut.
Manager Hukum dan Humas RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, Banu Hermawan, memberikan konfirmasi mengenai kondisi terkini pasien A. Menurutnya, anak tersebut saat ini masih dalam keadaan kritis dan membutuhkan bantuan ventilator untuk membantu proses pernapasannya.
"Anak A masuk bersama ibunya yang lebih dulu meninggal. Saat ini kondisinya masih kritis," ujar Banu Hermawan. Dia menjelaskan bahwa tim medis sedang melakukan berbagai upaya maksimal untuk menyelamatkan nyawa anak tersebut.
Banu menambahkan bahwa pengobatan dan perawatan rutin dilakukan agar infeksi tidak semakin meluas. "Kami melakukan ganti perban secara berkala dan memberikan perawatan yang optimal karena pasien ini masih anak-anak," katanya.
Luka bakar yang dialami A sebagian besar berada di bagian depan tubuh, termasuk area tenggorokan. Hal ini membuat penanganan pernapasan menjadi sangat krusial. "Dengan ventilator, kami berusaha mencegah tenggorokan terlalu lengket dan membantu proses pernapasan," jelas Banu.
Sebelumnya, kebakaran sumur minyak ilegal di lokasi tersebut telah menewaskan empat orang. Berdasarkan data dari BPBD Blora, korban meninggal antara lain Tanek (60 tahun), Sureni (52 tahun), Wasini (50 tahun), dan Yeti (30 tahun). Yeti merupakan ibu dari pasien A.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Blora, Agung Triyono, sebelumnya telah mengonfirmasi kematian Yeti. "Saya mendapat kabar bahwa korban atas nama Yeti meninggal dunia. Beliau sempat dirawat intensif di RS Sardjito akibat luka bakar serius," kata Agung.
Insiden ini menunjukkan bahaya yang mengintai aktivitas ilegal seperti sumur minyak yang tidak memiliki izin resmi. Selain menimbulkan kerugian jiwa, kejadian ini juga menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap risiko yang bisa muncul dari tindakan yang tidak sesuai aturan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!