Bahlil Siap Kembangkan PLTS 100 GW di Kopdes Merah Putih

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pemerintah Berencana Bangun PLTS Skala Besar dengan Bantuan Investor Asing

Pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan rencana besar dalam sektor energi terbarukan. Salah satu proyek yang sedang digodok adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) skala besar melalui Koperasi Desa Merah Putih. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas listrik dari sumber tenaga surya hingga mencapai 80-100 gigawatt (GW) dalam beberapa tahun ke depan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mempercepat transisi energi. Ia menyatakan bahwa setiap desa akan memiliki kapasitas PLTS sebesar 1-1,5 GW. Dengan demikian, secara keseluruhan, target yang ingin dicapai adalah sekitar 80-100 GW.

“Ya tadi, rapat pertama, habis itu dipanggil lagi kita bahas tentang percepatan untuk transisi energi. Kita mau bangun solar panel yang satu desa itu 1-1,5 gigawatt. Jadi ke depan itu kita akan bangun kurang lebih sekitar 80 sampai dengan 100 gigawatt,” ujarnya usai menghadiri rapat terbatas di Kantor Presiden.

Bahlil menegaskan bahwa realisasi target tersebut tidak bisa hanya mengandalkan industri dalam negeri. Saat ini, kapasitas produksi solar panel nasional masih terbatas pada kisaran 5 GW per tahun. Oleh karena itu, pemerintah berencana untuk bekerja sama dengan investor asing serta pengusaha nasional dan BUMN seperti PLN.

Strategi Penguatan Energi Baru Terbarukan

Proyek PLTS ini juga menjadi bagian dari strategi pemerintah dalam memperkuat bauran energi baru terbarukan (EBT). Tujuan utamanya adalah mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil. Dengan adanya PLTS, masyarakat desa dapat memiliki akses listrik yang lebih stabil dan berkelanjutan.

Selain itu, pembangunan PLTS di Koperasi Desa Merah Putih juga memberikan peluang bagi para pelaku usaha di sektor baterai. Pasalnya, PLTS akan dilengkapi dengan sistem penyimpanan energi baterai (Battery Energy Storage System/BESS). Hal ini penting karena PLTS hanya dapat beroperasi selama empat jam sehari, yaitu saat siang hari. Sementara itu, kebutuhan listrik terus berlangsung hingga malam hari.

“Karena PLTS itu kan cuma 4 jam [menyala] pada saat siang hari. Selebihnya kan dia harus disimpan lewat baterai. Pada saat malam baterai yang main,” jelas Bahlil.

Rencana Pembangunan Bertahap

Meski targetnya besar, Bahlil menyatakan bahwa pembangunan PLTS akan dilakukan secara bertahap. Ia belum bisa memerinci kapan pembangunan akan dimulai. Namun, ia menekankan bahwa semakin cepat semakin baik.

“Bertahap [tidak sekaligus 100 GW]. Lebih cepat lebih baik,” ucapnya.

Beberapa waktu lalu, Bahlil juga melakukan pertemuan bilateral dengan perusahaan produsen solar photovoltaik (PV) di China, Trina Solar. Pertemuan ini bertujuan untuk menjajaki perluasan kerja sama dalam pengembangan rantai pasok dan ekosistem energi surya di Indonesia.

Kerja Sama dengan Investor Asing

Langkah kerja sama ini sejalan dengan program prioritas pemerintah dalam membangun PLTS 100 GW lewat koperasi desa. Dengan melibatkan investor asing, pemerintah berharap dapat mempercepat proses pembangunan dan meningkatkan efisiensi.

Adapun, jumlah Koperasi Desa Merah Putih saat ini mencapai lebih dari 80.000 unit. Dengan begitu, proyek ini memiliki potensi besar untuk mengubah wajah energi di pedesaan Indonesia.

Dalam acara International Battery Summit (IBS) 2025, Bahlil juga menyampaikan bahwa proyek ini akan mendorong ketersediaan listrik bagi Koperasi Merah Putih. Selain itu, ia menilai bahwa proyek ini menjadi peluang bagi pengembangan sektor baterai dan teknologi penyimpanan energi.

Dengan pendekatan yang terencana dan kolaborasi yang kuat, pemerintah berharap proyek PLTS ini dapat menjadi contoh sukses dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia.