Asal Usul Deepfake yang Harus Diketahui

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Munculnya Teknologi Deepfake dan Perkembangannya

Teknologi deepfake semakin populer di dunia digital, terutama dengan munculnya video palsu yang dibuat menggunakan kecerdasan buatan. Konten manipulatif ini bisa menyebar sangat cepat, menyebabkan kebingungan publik dan mengaburkan batas antara fakta dan tipuan. Bukan hanya sekadar masalah teknis, deepfake menjadi bagian dari budaya digital yang sering bermain dengan citra, lelucon, dan fantasi.

Sejarah Awal Munculnya Istilah Deepfake

Istilah deepfake pertama kali muncul pada tahun 2017. Seorang pengguna Reddit dengan nama samaran u/deepfakes membuat forum khusus untuk berbagi video pornografi yang telah dimanipulasi wajah selebritas menggunakan teknologi face-swapping. Forum tersebut kemudian berkembang menjadi subreddit r/deepfakes yang memiliki banyak anggota. Namun, karena konten yang tidak sesuai, forum tersebut akhirnya diblokir. Meski demikian, istilah deepfake tetap bertahan dan menjadi label bagi konten media hasil rekayasa AI.

Menurut sebuah publikasi berjudul A Shallow History of Deepfakes yang terbit pada 2025, teknologi deepfake sebenarnya sudah ada sejak awal 1990-an. Pada tahun 1997, tiga ilmuwan komputer yaitu Christoph Bregler, Michele Covell, dan Malcolm Slaney memperkenalkan perangkat lunak bernama Video Rewrite. Teknologi ini mampu mengubah rekaman asli menjadi video baru di mana seseorang tampak mengucapkan kata-kata yang sebenarnya tidak pernah diucapkan. Prinsip kerjanya adalah memetakan gerakan bibir, gigi, dan rahang berdasarkan data suara, lalu menyesuaikannya dalam video.

Awalnya, perangkat lunak ini digunakan untuk dubbing film, telekonferensi, dan efek khusus. Inspirasi mereka berasal dari film Forrest Gump (1994), yang menggunakan efek digital untuk membuat Presiden John F. Kennedy dan Richard Nixon terlihat seperti sedang berbicara.

Perkembangan Teknologi dalam Dunia Film

Cikal bakal deepfake juga tidak bisa dipisahkan dari dunia film. Sejak era awal industri sinema, efek khusus telah menjadi bagian penting. Contohnya adalah trik kamera, multiple exposure, hingga computer-generated imagery (CGI). Film seperti Jurassic Park (1993) dan Toy Story (1995) menunjukkan bagaimana teknologi digital mampu menciptakan ilusi yang semakin realistis. Perkembangan ini semakin pesat pada dekade 2010-an, didorong oleh ketersediaan data dalam jumlah besar, kemajuan pembelajaran mesin, serta peningkatan kemampuan komputasi.

Pengembangan Teknik Generative Adversarial Network (GAN)

Pada tahun 2014, Ian Goodfellow, mahasiswa doktoral di Universitas Montreal, memperkenalkan konsep Generative Adversarial Network atau GAN. GAN menggabungkan teori permainan dalam deep learning, menghasilkan dua model dalam satu jaringan: generator dan discriminator. Generator digunakan untuk membuat gambar palsu dari data pelatihan, sedangkan discriminator digunakan untuk mendeteksi apakah hasil tersebut nyata atau palsu.

Kedua model ini bekerja bersama hingga discriminator tidak lagi bisa membedakan hasil nyata dan palsu dari generator. Proses ini menghasilkan media sintetis yang tampak realistis. Berbeda dengan teknik deep learning lain yang membutuhkan puluhan ribu data, GAN dapat menghasilkan kualitas yang memadai hanya dengan ratusan data. Inovasi ini memberikan dasar kuat bagi perkembangan teknologi deepfake yang semakin canggih dan sulit dibedakan dari konten asli.