
Peran Agentic AI dalam Transformasi Bisnis
Teknologi terus berkembang pesat, dan kini proses bisnis didorong oleh kecanggihan Agentic AI. Berbeda dengan Generative AI yang hanya membantu menghasilkan konten, Agentic AI mampu mengeksekusi pekerjaan secara otonom tanpa campur tangan manusia. Dengan teknologi ini, perusahaan dapat melakukan otomatisasi alur kerja yang kompleks, mengoptimalkan kampanye pemasaran, mengelola interaksi pelanggan, meningkatkan akurasi diagnostik, memaksimalkan efisiensi, serta mendeteksi ancaman siber.
Menurut data dari Dimension Market Research, nilai pasar Agentic AI global diperkirakan akan melonjak dari USD7,4 miliar pada 2025 menjadi USD171,2 miliar pada 2034. Namun, untuk menjalankan teknologi ini secara optimal, perusahaan harus menggunakan solusi andal. Salah satu contoh solusi yang disarankan adalah Microsoft 365 Copilot, yang merupakan asisten AI terintegrasi dengan aplikasi Microsoft 365 seperti Word, Excel, dan Teams.
Microsoft 365 Copilot: Meningkatkan Produktivitas
Microsoft 365 Copilot menggunakan teknologi Large Language Model (LLM) dari OpenAI yang terhubung dengan data pengguna, sehingga rekomendasinya sangat relevan. Solusi ini membantu merangkum email panjang, menyusun draft dokumen, atau menganalisis data Excel hanya dengan instruksi sederhana. Selain itu, Copilot juga mampu menganalisis tren data, merumuskan skenario, dan menyarankan aksi berdasarkan informasi yang sudah ada. Dengan begitu, proses bisnis perusahaan dapat berjalan lebih cepat, akurat, produktif, dan efisien.
Red Hat OpenShift: Efisiensi Operasional yang Lebih Baik
Selain Microsoft 365 Copilot, Red Hat OpenShift juga menjadi solusi penting dalam menghadapi era Agentic AI. Red Hat OpenShift adalah solusi aplikasi berbasis kontainer yang membantu perusahaan membangun, mengelola, dan menjalankan aplikasi bisnis secara konsisten di berbagai infrastruktur, baik on-premise, private cloud, public cloud, maupun hybrid cloud. Solusi ini juga bisa diskalakan sesuai kebutuhan.
Yohan Gunawan, Director Hybrid Infrastructure Services Business Multipolar Technology, menjelaskan bahwa seiring semakin banyaknya perusahaan mengadopsi arsitektur cloud-native, Red Hat OpenShift hadir untuk memfasilitasi transisi ke arsitektur microservices. Hal ini membuat inovasi aplikasi bisnis di era Agentic AI semakin lincah dan mulus sesuai tuntutan pasar tanpa mengabaikan keamanan siber.
Veeam Kasten K10: Perlindungan Data yang Komprehensif
Veeam Kasten K10 adalah solusi backup data khusus untuk aplikasi berbasis Kubernetes (kontainer). Didukung Veeam Data Cloud, solusi ini memberikan perlindungan data yang komprehensif, aman, dan otomatis. Veeam Kasten K10 mampu melakukan backup dan restore data yang cepat, andal, dan konsisten, serta mendukung migrasi alur kerja AI dari lingkungan on-premise ke cloud atau sebaliknya.
Solusi ini juga memastikan kepatuhan terhadap UU PDP dengan menjamin keandalan data melalui proses backup dan restore yang konsisten, aman, dan terdokumentasi dengan baik. Cocok bagi perusahaan yang mengelola alur kerja AI dan data analytics-nya di Kubernetes dengan tim DevOps yang menginginkan otomatisasi penuh terhadap data.
Integrasi Solusi untuk Proses Bisnis yang Lebih Baik
Bagi perusahaan, baik yang bergerak di bidang perbankan, asuransi, telekomunikasi, energi, maupun lainnya, mengintegrasikan ketiga solusi tersebut—Microsoft 365 Copilot, Red Hat OpenShift, dan Veeam Kasten K10—bisa menjadi jalan terbaik untuk membuat proses bisnis semakin lincah, produktif, inovatif, dan aman. Dengan solusi-solusi ini, perusahaan tidak hanya bisa meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga memperkuat keamanan dan keandalan sistem mereka.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!