ANTM Kembangkan Smelter Nikel untuk Baterai Kendaraan Listrik

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Komitmen Aneka Tambang dalam Pengembangan Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terus menunjukkan komitmennya untuk berperan dalam pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia. Dalam upaya ini, ANTM bekerja sama dengan konsorsium CBL yang terdiri dari CATL, Brunp, dan Lygend. Bersama Indonesia Battery Corporation (IBC), mereka sedang membangun smelter untuk menghasilkan bahan baku baterai kendaraan listrik.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko ANTM, Arianto S. Rudjito, menjelaskan bahwa ANTM bersama konsorsium CBL saat ini sedang memproses pembangunan smelter Rotary Klin Electric Furnace (RKEF) di Buli, Halmahera Timur. ANTM memiliki 40% kepemilikan saham dalam proyek tersebut.

"Proyek ini sudah melakukan groundbreaking dan sekarang sedang di tahap finalisasi pemilihan EPC (Engineering, Procurement, Construction) serta persiapan injeksi setoran biaya pertama," ujar Arianto dalam paparan publik pada Kamis (11/9).

Proyek smelter RKEF ini memiliki nilai investasi sekitar US$ 1,4 miliar dan akan menghasilkan 80.000 nickel pig iron (NPI) per tahun. Proses konstruksi direncanakan dimulai akhir September 2025 dan penyelesaiannya dijadwalkan pada akhir 2026. Tahap Commercial Operation Date (COD) ditargetkan berlangsung pada 2027 mendatang.

Selain itu, ANTM juga akan menggarap proyek smelter High Pressure Acid Lead (HPAL) yang berlokasi di Buli, Halmahera Timur. Di sini, ANTM memiliki kepemilikan saham sebesar 30%. Proyek ini bernilai investasi sekitar US$ 1,9 miliar dan akan menghasilkan 50.000 ton mixed hydroxide precipitate (MHP) per tahun.

Arianto menyebutkan bahwa saat ini proyek smelter HPAL sedang dalam tahap penilaian akhir sebelum berlanjut ke fase investasi pertama yang akan berlangsung pada akhir 2025 atau awal 2026. Konstruksi diharapkan selesai pada 2028, begitu pula dengan COD-nya.

Produk NPI dan MHP yang dihasilkan oleh kedua smelter tersebut akan menjadi suplai untuk pabrik pembuatan prekursor baterai kendaraan listrik yang juga berada di Halmahera Timur. Setelah itu, prekursor baterai tersebut akan dibawa ke Karawang, Jawa Barat, yang menjadi lokasi pabrik pembuatan cell baterai kendaraan listrik.

Di masa depan, ANTM dan konsorsium CBL juga akan membangun pabrik daur ulang baterai. Hal ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memastikan keberlanjutan ekosistem baterai kendaraan listrik.

Ekspansi yang dilakukan ANTM bersama konsorsium CBL ini selaras dengan aspirasi pemerintah Indonesia untuk membangun rantai pasok baterai kendaraan listrik yang lengkap dari hulu sampai hilir. Dengan kolaborasi ini, diharapkan Indonesia dapat meningkatkan daya saing dalam industri baterai kendaraan listrik global.