
Keluarga Arya Daru Pangayunan Tidak Percaya Narasi Resmi Kematian Anak Mereka
Keluarga dari Arya Daru Pangayunan, seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), semakin yakin bahwa kematian putra mereka bukanlah tindakan bunuh diri seperti yang dinyatakan oleh pihak berwajib. Keyakinan ini semakin kuat setelah adanya temuan baru yang mengejutkan, yaitu sebuah amplop cokelat misterius yang diterima oleh keluarga sehari setelah pengajian mendiang Arya.
Amplop tersebut diterima oleh asisten rumah tangga keluarga di Yogyakarta dan berisi simbol-simbol aneh yang terbuat dari gabus putih. Simbol-simbol tersebut meliputi bintang, hati, dan bunga kamboja. Meskipun maknanya masih belum jelas, keluarga menganggap hal ini sebagai petunjuk penting yang perlu dikaji lebih lanjut.
“Kami telah menyerahkan amplop ini kepada pihak yang melakukan penyelidikan agar dapat diperdalam makna dan pesan yang terkandung di dalamnya,” ujar Nicholay Aprilindo, kuasa hukum keluarga, saat konferensi pers di Kotagede, DIY, pada Sabtu (23/8/2025).
Ayah Arya, Subaryono, yang kini berusia 70 tahun, menyatakan bahwa ia tidak lagi percaya pada narasi resmi polisi. Ia meyakini ada kejanggalan yang sengaja ditutupi, termasuk fakta bahwa kepala Arya ditemukan terlilit lakban di kamar kosnya di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, pada 8 Juli 2025.
Subaryono mengaku merasa lemah dan tidak mampu mengungkap misteri ini sendirian. Oleh karena itu, ia meminta bantuan Presiden RI Prabowo Subianto untuk membantu mengungkap kebenaran kematian anaknya.
“Kami mohon dengan rendah hati, setulus-tulusnya, agar Bapak Presiden ikut membantu membuka kebenaran kematian anak kami,” ucapnya dengan penuh harap.
Keluarga berharap temuan amplop misterius ini bisa menjadi kunci untuk membuka tabir kematian Arya yang penuh kejanggalan. Mereka mendesak aparat penegak hukum untuk menyelidiki lebih dalam dan tidak menutup kemungkinan adanya pihak-pihak kuat yang terlibat.
Pertanyaan yang Masih Muncul
Beberapa pertanyaan masih terus muncul mengenai kematian Arya. Apakah ada motif tertentu di balik kematian putra diplomat muda ini? Apakah ada pihak yang sengaja menyembunyikan fakta-fakta penting? Bagaimana dengan laporan resmi yang menyebutkan bahwa kematian Arya adalah tindakan bunuh diri?
Keluarga juga menyoroti fakta bahwa Arya ditemukan dalam kondisi yang sangat tidak wajar. Selain kepala yang terlilit lakban, kondisi tubuhnya juga menunjukkan tanda-tanda kekerasan yang tidak biasa. Hal ini membuat keluarga semakin yakin bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam kasus ini.
Selain itu, keluarga juga mengungkapkan rasa kecewa terhadap proses penyelidikan yang dilakukan oleh pihak berwajib. Mereka merasa bahwa penyelidikan tidak dilakukan secara transparan dan menyeluruh. Oleh karena itu, mereka berharap agar pihak berwajib bersikap lebih objektif dan tidak ragu-ragu dalam mengungkap kebenaran.
Harapan untuk Keadilan
Keluarga Arya berharap agar kasus ini bisa segera diproses dengan seadil-adilnya. Mereka ingin kebenaran diungkap dan siapa pun yang terlibat dalam kematian Arya bisa dimintai pertanggungjawaban.
Mereka juga berharap agar masyarakat dapat lebih waspada terhadap kejadian-kejadian serupa dan tidak mudah menerima narasi yang diberikan tanpa mempertanyakan kebenarannya. Dengan demikian, keadilan bisa ditegakkan dan kejanggalan-kejanggalan dalam kasus-kasus seperti ini bisa dihindari di masa depan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!