
Strategi Pengelolaan Sampah di Kota Tangerang Selatan
Masalah sampah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tetap menjadi tantangan yang terus dihadapi sejak kota ini berdiri pada tahun 2008. Untuk mengatasi hal ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangsel telah merancang strategi jangka pendek, menengah, hingga jangka panjang. Langkah-langkah tersebut mencakup optimalisasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA), kerja sama dengan daerah lain, serta rencana pengelolaan sampah menjadi energi listrik.
Penanganan Jangka Pendek
Pelaksana tugas (Plt) Kepala DLH Tangsel, Bani Khosyatullah menjelaskan bahwa penanganan jangka pendek fokus pada optimalisasi pengelolaan sampah di TPA Cipeucang. Pihaknya terus berupaya meningkatkan efisiensi dan kebersihan di lokasi tersebut agar dapat menampung volume sampah yang semakin meningkat.
Selain itu, DLH juga memperhatikan aspek pencegahan dari sumber atau sektor hulu. Edukasi kepada masyarakat tentang pemilahan sampah mulai dari rumah menjadi salah satu prioritas. Masyarakat diajarkan untuk memilah sampah berdasarkan jenisnya, seperti plastik atau kardus, agar bisa disalurkan ke pemulung atau tukang sampah.
Penanganan Jangka Menengah
Untuk jangka menengah, DLH Tangsel berupaya melakukan kerja sama dengan kabupaten atau kota lain dalam pengelolaan sampah. Contohnya adalah perjanjian kerjasama yang sedang dalam proses dengan Pemkab Pandeglang. Jika perjanjian tersebut tidak terwujud, pihaknya siap mempertimbangkan alternatif kerja sama dengan Pemkab Bogor, yaitu dengan membuang sampah di Ulut Nambo.
Langkah ini diharapkan dapat membantu mengurangi beban TPA Cipeucang dan meningkatkan efektivitas pengelolaan sampah secara keseluruhan.
Penanganan Jangka Panjang
Di tingkat jangka panjang, DLH Tangsel sedang merintis inisiatif pengelolaan sampah menjadi energi listrik atau yang dikenal sebagai PSEL. Proyek ini diharapkan mampu memberikan solusi berkelanjutan bagi masalah sampah sekaligus menghasilkan energi yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
Bani menyatakan bahwa langkah-langkah ini merupakan bagian dari upaya menyeluruh dalam mengelola sampah. Ia menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam memilah sampah sejak awal.
Peran Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah
Edukasi kepada masyarakat menjadi kunci utama dalam mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA. Masyarakat diajarkan untuk memilah sampah sesuai jenisnya agar lebih mudah diproses dan didaur ulang. Hal ini juga membantu mengurangi beban pengelolaan sampah di tingkat hilir.
Bani menjelaskan bahwa setiap orang menghasilkan sampah setiap hari, sehingga penting bagi semua pihak untuk berkontribusi dalam pengelolaan sampah. Dengan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan sampah yang masuk ke TPA akan lebih sedikit karena sudah dipilah dan dicacah dari awal.
Kesimpulan
Dengan strategi yang dirancang secara bertahap dan fokus pada pencegahan dari sumber, DLH Tangsel berharap pengelolaan sampah ke depan akan berjalan lebih baik. Partisipasi masyarakat dan kerja sama dengan daerah lain menjadi faktor penting dalam mencapai tujuan tersebut. Dengan komitmen dan kolaborasi yang kuat, diharapkan masalah sampah di Tangsel dapat diminimalkan dan dikelola secara lebih efisien.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!