
Kemenangan yang Mengagumkan dan Perjuangan Hebat Fermín Aldeguer
Fermín Aldeguer, pembalap muda dari tim Gresini, berhasil meraih posisi kedua dalam balapan MotoGP di Red Bull Ring. Ini adalah podium keduanya sepanjang musim ini, yang menunjukkan perkembangan luar biasa yang ia tunjukkan dalam beberapa waktu terakhir. Meski trek ini dikenal sebagai salah satu jalur yang tidak terlalu disukainya, Aldeguer tetap mampu menghadapi tantangan tersebut dengan kegigihan dan strategi yang tepat.
Pada awal balapan, Aldeguer sempat mengalami kesulitan dan kehilangan beberapa posisi dari grid keenam. Namun, ia tidak menyerah. Dengan pengereman yang kuat dan kecepatan yang stabil, ia mulai melibas lawan-lawannya secara perlahan. Ketika ban mulai aus, ia menunjukkan kemampuan luar biasa dalam menghadapi kondisi tersebut. Kecepatan dan ketangguhannya memungkinkan ia untuk bertarung memperebutkan posisi podium.
Aldeguer berhasil menyalip Francesco Bagnaia dan Pedro Acosta, yang membawanya ke posisi tiga besar. Dari sana, ia semakin cepat dan bahkan berhasil menyalip Marco Bezzecchi. Ia juga berusaha mendekati Marc Marquez, yang merupakan salah satu pembalap terbaik di dunia. Meskipun akhirnya harus puas dengan posisi kedua, performa Aldeguer membuatnya dinobatkan sebagai 'Rider of the Day' dalam balapan kali ini.
Setelah balapan, Aldeguer menyampaikan rasa gembiranya atas pencapaian yang diraihnya. Ia mengakui bahwa pada awal balapan, ia tidak memiliki performa terbaik. Namun, ia berhasil bangkit dengan kecepatan yang luar biasa meskipun ban sudah mulai aus. Hal ini memberinya keyakinan bahwa ia adalah satu-satunya pembalap yang bisa bersaing dengan #93 di akhir balapan.
"Saya tidak ingat apa-apa tentang balapan saat ini," kata Aldeguer. "Ini adalah salah satu balapan di mana Anda bisa berperan dan segala sesuatunya mulai keluar. Saya tidak memiliki lap pertama yang terbaik, saya kehilangan beberapa posisi."
Ia juga menjelaskan bahwa bagi dirinya, sulit untuk melakukan 'dorongan' pertama yang dilakukan oleh semua pembalap. Semua pembalap melaju sangat cepat dengan ban baru. Namun, ia percaya bahwa jika ada satu pembalap yang bisa melawan Marc di lap terakhir, itu mungkin saja dia.
"Karena saya biasanya mengatur ritme dengan baik, saya memiliki ritme yang sangat baik di lap terakhir. Hari ini, saya tidak mengharapkannya, jujur saja. Tujuan saya adalah berjuang untuk lima besar, dan lihatlah sejauh mana kami telah melangkah."
Aldeguer juga menjelaskan bagaimana ia harus bermain dengan pengereman agar bisa bersaing dengan pembalap lain.
"Saya membuat sedikit perbedaan di sektor ketiga, di Tikungan 6, 7 dan 8. Memang benar bahwa dibandingkan dengan KTM dan Ducati, saya sedikit kesulitan dengan akselerasi, Anda bisa tahu bahwa mereka memiliki sedikit lebih banyak, dan kemudian, saya harus banyak bermain dengan rem. Tapi, saya tidak punya keluhan sama sekali, saya harus sangat puas dengan pekerjaan dan motor yang saya miliki, dengan tim, dan hasil yang saya dapatkan," ucapnya.
Sejak hari Jumat, Aldeguer dan timnya bekerja dengan tekanan tinggi, terutama karena suhu yang tinggi. Mereka harus siap jika tertinggal, untuk mengatur ban depan. Dan itulah yang terjadi. Aldeguer mampu menyalip dan menjadi kompetitif. Saat menyalip Pedro, ia melihat dirinya semakin dekat dengan Bezzecchi dan Marc. Ia pikir ia bisa menang, namun bertarung dengan Marc Marquez bukanlah hal mudah.
"Dia membuat saya sangat sulit di beberapa lap terakhir," tambahnya, bahkan menunjukkan lubang di sepatunya akibat pengereman yang keras. "Sulit untuk terus mengerem seperti itu, jari kaki saya terasa panas, saya tidak bisa menyentuh rem belakang."
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!