9 Korban Jiwa, Banjir Melanda Bali, BPBD: 2 Orang Masih Dicari, Ini Rekap Bencana 10 September 2025

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Laporan Terbaru tentang Bencana Banjir di Bali

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali telah melakukan pembaruan terkait bencana banjir yang melanda wilayah tersebut pada Rabu, 10 September 2025. Eka Saputra, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Bali, menyampaikan bahwa hujan deras terus-menerus mengguyur wilayah Bali sejak Selasa, 9 September 2025 dini hari. Pembaruan peringatan dini cuaca masih berlangsung hingga pukul 17.30 Wita pada tanggal yang sama.

Dari laporan yang diterima, BPBD Provinsi Bali menerima total 180 laporan kejadian bencana di beberapa wilayah. Berikut adalah rincian penyebaran bencana:

  1. Banjir di 127 titik, yaitu:
  2. 81 titik di Kota Denpasar
  3. 14 titik di Kabupaten Gianyar
  4. 12 titik di Kabupaten Badung
  5. 8 titik di Kabupaten Tabanan
  6. 8 titik di Kabupaten Jembrana
  7. 4 titik di Kabupaten Karangasem

  8. Tanah longsor di 20 titik, yaitu:

  9. 12 titik di Kabupaten Karangasem
  10. 5 titik di Kabupaten Gianyar
  11. 2 titik di Kabupaten Klungkung
  12. 1 titik di Kabupaten Badung

  13. Pohon tumbang di 14 titik, yaitu:

  14. 5 titik di Kabupaten Karangasem
  15. 5 titik di Kabupaten Klungkung
  16. 2 titik di Kabupaten Gianyar
  17. 2 titik di Kabupaten Badung

  18. Jembatan jebol/putus rusak di 2 titik, yaitu:

  19. 1 titik di Kabupaten Gianyar
  20. 1 titik di Kabupaten Karangasem

  21. Penyengker jebol di 4 titik, yaitu:

  22. 3 titik di Kabupaten Karangasem
  23. 1 titik di Kabupaten Badung

  24. Senderan Jebol di 7 titik di Kabupaten Karangasem

  25. Tembok Jebol di 4 titik, yaitu:

  26. 2 titik di Kabupaten Gianyar
  27. 1 titik di Kabupaten Badung
  28. 1 titik di Kabupaten Karangasem

  29. Jalan rusak di 1 titik di Kabupaten Karangasem

  30. Bangunan roboh/jebol di 1 titik di Kota Denpasar

Operasi lapangan saat ini difokuskan pada upaya evakuasi warga terdampak, pembersihan daerah yang sudah surut air, serta koordinasi penanganan darurat bersama BPBD kabupaten/kota, Tagana, Basarnas, PMI, Damkar, DKLH, Dinas PUPR, Dinkes, dan instansi terkait lainnya. Berdasarkan laporan yang diterima, kejadian ini juga mengakibatkan korban jiwa:

  • Banjir di Tukad Badung, Pasar Badung, Denpasar: 4 meninggal dunia, 2 dalam pencarian.
  • Banjir di Jembrana: 2 meninggal dunia.
  • Di Kelurahan Dauh Puri, Denpasar: 1 meninggal dunia.
  • Di Banjar Klecung Umalas Kerobokan Kelod, Kabupaten Badung: 1 meninggal dunia.
  • Di Desa Temesi Kecamatan Gianyar: 1 meninggal dunia.

Total korban meninggal dunia mencapai 9 orang, dengan 2 orang masih dalam pencarian. Pos Pengungsian tersedia di 1 titik yaitu di SD 25 Pemecutan, Kota Denpasar, dengan jumlah pengungsi sebanyak 8 orang. Selain itu, ada 1 titik di Banjar Dakdakan, Peguyangan, Kota Denpasar, dengan jumlah pengungsi 75 orang.

Banjir Parah Menerjang Kota Denpasar

Banjir parah menerjang Kota Denpasar dan sekitarnya pada Rabu, 10 September 2025, bertepatan dengan Pagerwesi. Air Tukad Badung yang meluap menyebabkan banjir mengenai hampir semua bantaran Tukad Badung dari hulu hingga selatan. Banjir ini dianggap yang paling parah sejak puluhan tahun di Denpasar.

Banjir bandang melanda Kota Denpasar setelah dua hari berturut-turut diguyur hujan dengan intensitas tinggi. Selain menimbulkan korban jiwa, banjir juga menyebabkan kerusakan materiil, bahkan beberapa titik perkotaan porak poranda.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Polda Bali hingga petang kemarin, sebanyak 5 orang ditemukan meninggal dunia. Tim SAR Gabungan Polda Bali menemukan 5 orang dalam kondisi meninggal dunia dan 6 orang dilaporkan keluarga hilang. Identitas masing-masing korban meninggal dunia antara lain Ni Wayan Lenyod, perempuan yang ditemukan di Sungai Taman Pancing, dan seorang perempuan yang belum teridentifikasi ditemukan di kawasan Benoa. Korban lainnya seperti Nadira, Endang Cahyaning Ayu, dan Rio Saputra juga ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Sementara itu, korban hilang sesuai dengan laporan keluarga diperkirakan mencapai 6 orang, termasuk Made Suwitri, Tasnim, Farwa Husein, Maimunah, Ni Ketut Merta, dan Ni Nyoman Sari.

Kerusakan Material dan Upaya Penanganan Darurat

Sebanyak 6 unit toko yang berada di kawasan Jalan Sulawesi Denpasar tergerus air. Toko tersebut tergerus dikarenakan air Tukad Badung Denpasar meluap pada pagi sekitar pukul 03.00 Wita. Enam toko yang terdampak yakni Ayari Batik Bali, Armana Batik, Centrum, Tasnim, Kiki Textile, dan Sai Kreshna. Dari kejadian tersebut, terdapat 6 orang korban. Dari 6 tersebut 3 orang selamat dan 3 masih dalam pencarian.

Keenam orang yang menjadi korban yakni pemilik Tasnim bernama Tasnim (54) belum ditemukan dan anaknya Farwa (30) sudah ditemukan. Sementara 4 lainnya pemilik Centrum, Maimunah (75) belum ditemukan, anaknya bernama Nadira (47) sudah ditemukan, lalu cucunya Khusay (23) sudah ditemukan dan Muis (50) menantunya belum ditemukan.

Banjir di Denpasar terjadi di 62 titik. Banyak kerusakan yang terjadi bahkan dilaporkan masih ada yang belum ditemukan karena terseret arus. Hal itu diungkapkan Pembina Arjuna Rescue Basarnas Bali, Brama Budiyanto. Menurut Brama, ketinggian air akibat banjir ada yang mencapai 1,5 meter. “Ketinggian air mencapai 1,5 meter, karena ada warga yang sampai ke atap,” paparnya.

Pemkot Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar resmi menetapkan status tanggap darurat bencana setelah banjir bandang, Rabu (10/9). Status ini berlaku sejak pukul 16.30 Wita dan akan berjalan selama tujuh hari ke depan. Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara, menyampaikan bahwa penetapan status tanggap darurat dimaksudkan agar Bantuan Tak Terduga (BTT) dapat segera dicairkan untuk membantu warga terdampak.

“Dengan status tanggap darurat, kami bisa segera menyalurkan dana BTT untuk membantu korban banjir, baik yang terdampak langsung, pedagang, maupun pemilik rumah, termasuk memperbaiki fasilitas umum yang rusak,” ujar Jaya Negara.

Ia merinci, bantuan pemerintah bagi korban meninggal dunia maksimal Rp 15 juta, pedagang yang usahanya terdampak maksimal Rp 10 juta, dan rumah warga maksimal Rp 100 juta. Sementara untuk fasilitas umum, dana BTT akan digunakan agar Dinas PUPR bisa segera menangani kerusakan jalan maupun infrastruktur publik lainnya.

Selain menetapkan status darurat, Pemkot Denpasar juga telah mendirikan Posko Terpadu di Kantor Wali Kota yang terhubung dengan posko di kecamatan, desa, dan kelurahan. Penanganan darurat dilakukan oleh BPBD Kota Denpasar dengan dukungan BPBD Provinsi Bali.

Distribusi Bantuan ke Titik Pengungsian

Dinas Sosial (Dinsos) Kota Denpasar sudah mulai melakukan distribusi bantuan ke titik pengungsian akibat banjir bandang pada Rabu (10/9). Logistik yang didistribusikan mulai dari kasur, makanan, hingga susu. Hal itu diungkapkan Kepala Dinsos Denpasar, I Gusti Ayu Laxmy Saraswati. Laxmy menyebutkan, titik pengungsian berada di desa luruh masing-masing. “Titik pengungsian ada di desa luruh masing-masing, titik terdekat. Kami kirimkan logistik ke sana sesuai dengan informasi yang kami terima,” paparnya.

Laxmy menambahkan, pihaknya membuat posko Dinsos di Pusat Layanan Disabilitas dan dari sana bantuan didistribusikan ke desa luruh. Beberapa wilayah pun sudah mendapat distribusi bantuan sejak pagi seperti Tegal Kerta, Kesiman Kertalangu, Dauh Puri Kaja, Kesiman Petilan, Dauh Puri, hingga Kelurahan Pemecutan.

Di tempat lain, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Provinsi Bali bersama Kementerian Sosial serta Dinas Sosial kabupaten/kota juga menyalurkan bantuan kebutuhan dasar bagi warga terdampak. Bantuan tersebut diprioritaskan bagi kelompok rentan seperti bayi, lansia, dan warga yang sakit.