/vidio-media-production/uploads/video/image/7628910/12-aktris-indonesia-di-film-horor-bced50.jpg)
Film Horor Indonesia yang Terinspirasi dari Mitos Jawa
Banyak film horor terbaru di Indonesia kini mengangkat mitos dan kepercayaan masyarakat, terutama dari budaya Jawa. Dari larangan bersiul saat Maghrib hingga keyakinan tentang hari-hari sial seperti Rabu Wekasan, semua hal ini diangkat menjadi cerita mistis yang menyeramkan. Berikut beberapa film horor Indonesia yang terinspirasi dari mitos Jawa.
1. Perempuan Pembawa Sial (2025)
Film Perempuan Pembawa Sial mengangkat mitos Bahu Laweyan, legenda Jawa kuno tentang kutukan mematikan pada perempuan yang memiliki tanda lahir di bahu. Perempuan dengan tanda tersebut disebut membawa celaka bagi siapa pun yang dekat dengannya.
Dalam film ini, Mirah hidup terisolasi karena setiap pria yang dinikahinya berakhir meninggal dengan tragis. Saat ia mencoba memulai hidup baru bersama Bana, misteri kematian terus menghantui dan menguak rahasia kutukan yang mengikatnya.
2. Almarhum (2025)
Mitos yang diangkat dalam film Almarhum adalah bahwa jika seseorang meninggal pada hari Selasa Kliwon, keluarga yang ditinggalkan akan mengalami kesialan hingga arwahnya gentayangan. Film ini menceritakan kejadian tragis yang dialami Mulwanto yang meninggal pada Selasa Kliwon. Sejak itu, keluarganya menghadapi peristiwa mengerikan dan terus mengancam nyawa mereka.
3. Inang (2022)
Film Inang menggunakan mitos Rabu Wekasan sebagai plot utamanya. Rabu Wekasan merupakan hari Rabu terakhir di bulan Safar dalam kalender Hijriah yang dianggap sebagai hari sial. Ritual harus dilakukan untuk membuang kesialan tersebut.
Wulan, seorang karyawan supermarket yang hamil di luar nikah, menemukan keluarga yang mau mengadopsi anaknya. Namun, keluarga tersebut memiliki rahasia kelam yang membahayakan nyawanya.
4. Singsot: Siulan Kematian (2025)
Film Singsot mengangkat mitos Jawa yang meyakini bahwa bersiul saat Maghrib bisa memanggil makhluk gaib. Kata "Singsot" sendiri berarti bersiul dalam bahasa Jawa.
Film ini menceritakan tentang Ipung, anak berusia 13 tahun yang tinggal bersama kakek dan neneknya. Ia selalu diperingatkan untuk tidak bersiul saat senja, karena bisa memanggil roh jahat. Tak percaya dengan mitos tersebut, Ipung tetap bersiul saat Maghrib, dan membuka teror gaib yang mengancam nyawanya.
5. Pamali: Tumbal (2025)
Konsep pamali sudah familiar di telinga masyarakat Jawa. Tradisi larangan ini menjadi budaya yang dipercaya menjaga keseimbangan antara dunia manusia dan gaib, serta pelanggarannya bisa membawa malapetaka.
Film Pamali: Tumbal mengangkat kisah tentang hal tersebut. Putri Dewi Kuncoro berusaha mengungkap hilangnya sang ibu yang diyakini berkaitan dengan pelanggaran pamali.
6. Primbon (2023)
Primbon sudah menjadi salah satu mitos terkenal di Jawa. Sistem perhitungan weton ini digunakan untuk ritual hingga panduan kehidupan masyarakat. Bahkan, primbon dapat dijadikan ramalan masa depan akan nasib seseorang.
Film Primbon yang dibintangi Happy Salma dan Chicco Kurniawan menceritakan dua sahabat, Rana dan Janu, yang mendaki, tetapi berpisah di tengah jalan. Rana secara misterius kembali di rumah ketika keluarga sedang mengadakan tahlilan. Keluarga besarnya, yang percaya pada primbon sebagai pedoman, merasa kepulangan Rana sangat janggal.
7. Danyang: Mahar Tukar Nyawa
Film Danyang: Mahar Tukar Nyawa mengangkat mitos Danyang, yaitu roh penjaga suatu tempat atau wilayah dalam kepercayaan masyarakat Jawa. Dalam film ini, sosok roh ini menjadi malapetaka bagi Galang.
Galang berusaha meminang Resti, tapi ditolak karena status sosialnya yang rendah dan miskin. Ia lalu melakukan ritual pesugihan, tanpa tahu aksinya ini malah membahayakan nyawa Resti.
Dari ketujuh film di atas, mana yang sudah kamu tonton?
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!