3 Kluster Peran dalam Kasus Pembunuhan Ilham Kacab Bank BUMN, Dapat Imbalan Puluhan Juta

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Penjelasan Pengacara Mengenai Peran Tiga Kluster dalam Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN

Pengacara para tersangka yang terlibat dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) Bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta (MIP), mengungkapkan bahwa aksi kejahatan ini melibatkan tiga kluster peran utama. Menurut pengacara tersebut, ketiga kluster ini adalah kelompok pengintai, penculik, dan eksekutor. Dalam penjelasannya, ia menyatakan bahwa keempat tersangka yang lebih dulu ditangkap tidak terlibat langsung dalam proses pengeksekusian korban.

Adrianus Agau menjelaskan bahwa kluster pertama terdiri dari pengintai, yang bertugas mengumpulkan informasi sebelum aksi dilakukan. Kluster kedua adalah kelompok penjemputan paksa, sementara kluster ketiga merupakan eksekutor yang melakukan tindakan akhir. Ia menegaskan bahwa kliennya, yaitu RS, AT, RW, dan RAH, hanya terlibat dalam proses penjemputan paksa. Setelah menyerahkan korban kepada eksekutor berinisial F di kawasan Cawang, Jakarta Timur, mereka dianggap telah menyelesaikan tugasnya.

Selain itu, Adrianus juga menyebutkan bahwa pelaku penculikan lainnya, termasuk EW, hanya bertugas menjemput korban atas perintah seseorang berinisial F. Mereka kemudian menyerahkan korban kepada F di kawasan Cawang. Setelah diserahkan, keempat pelaku penjemputan paksa ini pulang. Namun, beberapa jam kemudian, mereka kembali diminta untuk menjemput korban, tetapi mendapati korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa.

Janji Bayaran Puluhan Juta Rupiah

Keempat pelaku rupanya dijanjikan bayaran puluhan juta rupiah untuk menculik korban. Mereka dijanjikan dapat puluhan juta rupiah, tapi hanya diberikan uang muka. Adrianus menyatakan bahwa jumlah uang muka tersebut tidak melebihi Rp 50 juta. Sebagian dari uang muka tersebut sudah disita oleh penyidik Polda Metro Jaya. Ia menekankan bahwa motif ekonomi menjadi latar belakang keterlibatan keempat tersangka dalam kasus ini. Mereka diduga terlibat karena tekanan ekonomi dan iming-iming bayaran.

Adrianus juga menegaskan bahwa jika para pelaku mengetahui bahwa tindakan mereka akan berujung pada pembunuhan, mereka pasti akan menolak. Ia menyatakan bahwa mereka beragama dan tidak mungkin menerima ajakan penculikan dan pembunuhan.

Keluarga Korban Tidak Mengenal Delapan Tersangka

Keluarga korban mengaku tidak mengenali delapan orang tersangka yang ditangkap polisi terkait kasus penculikan dan pembunuhan terhadap Kepala Cabang Bank BUMN. Juru bicara keluarga korban, Widodo Bayu Ajie, menyatakan bahwa dari delapan tersangka, tidak ada yang dikenal oleh keluarga. Ia mengatakan bahwa keluarga masih menunggu keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait motif, skenario, dan detail lain dalam kejadian ini.

Meski demikian, keluarga memberikan apresiasi kepada aparat penegak hukum yang telah bergerak cepat menangkap para tersangka. Mereka berharap bisa mendapatkan informasi lanjutan dari penyidik.

Empat Eksekutor Ditangkap

Empat eksekutor pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, MIP, telah ditangkap oleh polisi. DH bersama dua rekannya YJ dan AA ditangkap di daerah Jawa Tengah, sedangkan tersangka C ditangkap di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Abdul Rahim membenarkan penangkapan ini dan menyatakan bahwa keempat tersangka masih menjalani pemeriksaan intensif untuk pendalaman kasus.

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya tengah mendalami peran empat tersangka baru yang ditangkap. Saat ini, keempat tersangka tersebut masih menjalani pemeriksaan intensif. Selain itu, empat tersangka lainnya telah ditangkap sebelumnya. Dengan penangkapan ini, total tersangka dalam kasus pembunuhan MIP mencapai delapan orang.

Kronologi Kejadian

Sebelum dibunuh, MIP diculik usai menghadiri rapat bersama rekan kerjanya di Supermarket Pasar Rebo, Jakarta Timur. Korban diculik saat berada di area parkir supermarket tersebut. Jasad kepala cabang bank BUMN itu kemudian dibuang di area persawahan Kabupaten Bekasi. Pelaku mengakui telah menculik Ilham setelah interogasi awal.

Rekaman CCTV menunjukkan bahwa korban terlihat mengenakan kemeja cokelat dan celana panjang krem saat berada di parkiran. Ia tampak menutupi kepalanya dengan tangan kiri karena rintik hujan. Ia kemudian berjalan menuju mobil hitam, tetapi langsung disergap dua orang yang keluar dari mobil di sebelahnya. Usaha perlawanan Ilham gagal, dan ia dibawa masuk ke dalam mobil putih yang lalu meninggalkan lokasi.

Mayat MIP ditemukan di Kampung Karangsambung, RT 8/RW 4, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Kondisi korban saat ditemukan adalah tangan dan kaki terikat serta mata terlilit lakban. Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigadir Jenderal Pol Prima Heru menyebut MIP tewas akibat hantaman benda tumpul di bagian dada dan leher sehingga kekurangan oksigen. Pihak kepolisian juga sedang melakukan pemeriksaan toksikologi untuk mengetahui kemungkinan adanya racun dalam tubuh MIP.