
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Mencapai 67,12%
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) terus mempercepat pengerjaan Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai. Saat ini, realisasi pembangunannya telah mencapai 67,12%. Proses pengerjaan berlangsung secara bertahap dan terus dioptimalkan agar proyek dapat selesai sesuai jadwal.
Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, menjelaskan bahwa saat ini pengerjaan berada pada tahap pemasangan komponen struktur atas (slab deck) dan jalur rel (trackwork rail). Selain itu, struktur balok girder dengan metode balance cantilever yang melintasi Tol Wiyoto Wiyono sedang dipasang. Metode ini diharapkan mampu memudahkan proses konstruksi sekaligus meningkatkan efisiensi waktu dalam pengerjaan proyek.
Pemasangan pondasi jalur layang di sekitar Pintu Air Manggarai dan Flyover Matraman juga sedang berlangsung. Begitu pula dengan pekerjaan struktur Stasiun Manggarai, yang kini sedang dalam proses pematangan. Sementara itu, untuk Stasiun Rawamangun dan Matraman, proses penyelesaian arsitektur sudah mendekati akhir.
Lintasan sepanjang 6,4 kilometer tersebut merupakan kelanjutan dari fase 1A rute Pegangsaan Dua-Velodrome. Nantinya, LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai akan memiliki lima stasiun baru, yaitu Stasiun Pemuda Rawamangun, Pramuka BPKP, Pasar Pramuka, Matraman, dan Manggarai.
Keberadaan LRT Jakarta Fase 1B diharapkan dapat menyempurnakan integrasi transportasi di Stasiun Manggarai. Proyek ini diharapkan mampu menarik lebih banyak pengguna transportasi umum, sehingga mengurangi beban lalu lintas di kota Jakarta.
Ermy menambahkan bahwa pembangunan LRT Jakarta Fase 1B adalah bagian dari upaya pemerintah daerah untuk mengurai kemacetan yang menjadi masalah klasik di perkotaan. Kemacetan tersebut dinilai berdampak signifikan pada kegiatan ekonomi masyarakat, karena meningkatkan waktu dan biaya yang dikeluarkan untuk transportasi.
Waskita Karya tidak berhenti berinovasi dalam pengerjaan proyek. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah penggunaan long span (bentang panjang), termasuk metode pelaksanaan dan implementasi Building Information Modelling (BIM) hingga level 7D. Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi baik dari segi biaya maupun waktu.
Sebagai informasi, PT Jakarta Propertindo sebagai pemilik proyek LRT Jakarta telah menunjuk Waskita Karya sebagai kontraktor utama pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Velodrome-Manggarai melalui proses tender. Total anggaran pembangunan proyek ini sebesar Rp 4,1 triliun berasal dari Penyertaan Modal Daerah (PMD) ke PT Jakarta Propertindo (Perseroda) yang bersumber dari APBD DKI Jakarta. Proyek ini diharapkan menjadi salah satu solusi jangka panjang dalam menghadapi tantangan transportasi di Ibu Kota.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!