
Proyek Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi: Gerbang Transformasi Ekonomi di Jawa Timur
Proyek jalan tol Probolinggo–Banyuwangi tidak hanya sekadar pembangunan infrastruktur, tetapi juga menjadi pintu gerbang menuju transformasi ekonomi di kawasan timur Jawa Timur. Ruas jalan sepanjang 175,46 kilometer ini dirancang untuk memangkas waktu tempuh perjalanan secara signifikan, sekaligus mendorong pertumbuhan berbagai sektor seperti industri, pariwisata, dan logistik.
Sebelum adanya jalan tol, perjalanan dari Probolinggo ke Banyuwangi memakan waktu sekitar lima jam melalui jalur arteri. Dengan hadirnya jalan tol, waktu tersebut akan berkurang drastis menjadi hanya dua jam. Percepatan ini diharapkan menjadi daya tarik bagi investasi baru, terutama di sektor agribisnis dan pariwisata, mengingat Banyuwangi dikenal sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia.
Selain itu, jalan bebas hambatan ini juga akan memperkuat konektivitas antarwilayah. Probolinggo yang merupakan sentra perdagangan, Paiton dengan kawasan energi, serta Banyuwangi sebagai pintu gerbang internasional melalui Pelabuhan Ketapang dan Bandara Blimbingsari, semuanya akan saling terhubung lebih cepat dan efisien.
Percepatan Konstruksi Tahap Pertama
Tahap pertama proyek ini mencakup ruas Probolinggo–Besuki sepanjang 49,68 km. Hingga akhir Juli 2025, progres konstruksi sudah mendekati 90% di beberapa seksi. Bahkan, seksi Kraksaan–Paiton hampir rampung dengan capaian di atas 97%. Dengan pembebasan lahan yang telah mencapai 99%, pemerintah optimistis bahwa jalan tol ini bisa digunakan pada akhir 2025.
Tahap pertama juga dilengkapi dengan tiga gerbang tol dan simpang susun di Kraksaan, Paiton, dan Besuki. Kehadiran simpang susun ini akan memudahkan akses masyarakat lokal tanpa harus keluar jauh dari jalur utama.
Akselerasi Distribusi Logistik
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menegaskan bahwa jalan tol ini menjadi tulang punggung distribusi logistik. Dengan waktu tempuh yang lebih singkat, biaya transportasi diperkirakan turun drastis. Hal ini tentu akan berdampak pada harga barang yang lebih kompetitif sekaligus membuka peluang tumbuhnya pusat ekonomi baru di sepanjang jalur tol.
Pintu Menuju Tahap Kedua
Setelah tahap pertama selesai, proyek akan berlanjut ke tahap kedua yang membentang sepanjang 126,10 km dari Besuki hingga Banyuwangi. Jika rampung, keberadaan jalan tol ini akan menjadi jalur vital penghubung antara Jawa Timur dengan Bali, sekaligus memperkuat posisi Jawa Timur sebagai salah satu motor ekonomi nasional.
Dengan perkembangan pesat ini, masyarakat setempat berharap jalan tol Probolinggo–Banyuwangi bukan hanya mempercepat perjalanan, tetapi juga menghadirkan peluang kerja baru dan meningkatkan taraf hidup di kawasan timur Pulau Jawa. Proyek ini diharapkan menjadi fondasi penting dalam memajukan wilayah yang selama ini kurang tersentuh oleh kemajuan infrastruktur.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!