Wall Street Turun, Investor Tunggu Laporan Nvidia

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pergerakan Pasar Saham Amerika Serikat pada Akhir Pekan

Pasar saham Amerika Serikat, atau yang dikenal sebagai Wall Street, mengalami penurunan pada akhir perdagangan Senin (25/8/2025) sore waktu setempat. Penurunan ini terjadi di tengah ketidakpastian investor dan pelaku pasar yang menantikan laporan pendapatan dari perusahaan pembuat chip ternama, Nvidia.

Indeks Nasdaq, yang dominannya terdiri dari saham-saham teknologi, ditutup dengan penurunan sebesar 0,22 persen, berada di level 21.449,29. Sementara itu, indeks S&P 500 yang lebih luas mengalami penurunan sebesar 0,43 persen, dengan penutupan di angka 6.439,32. Indeks Dow Jones Industrial Average, yang terdiri dari 30 saham perusahaan besar, turun sebesar 349,27 poin atau 0,77 persen, mencapai level 45.282,47.

Sebelumnya, indeks Nasdaq sempat mengalami kenaikan karena kenaikan saham Nvidia. Saham perusahaan tersebut ditutup naik sekitar 1 persen, namun akhirnya mengalami penurunan seiring dengan kekhawatiran pasar. Sejumlah analis memberikan dukungan positif kepada Nvidia menjelang pengumuman pendapatannya, setelah bel perdagangan pada hari Rabu pekan lalu.

Selain itu, saham Intel juga mengalami penguatan awal setelah Menteri Perdagangan Howard Lutnick menyatakan bahwa pemerintah AS telah membeli 10 persen saham perusahaan tersebut. Pernyataan ini bisa menjadi indikasi adanya langkah lebih lanjut dari pemerintahan Presiden Donald Trump. Kevin Hassett, penasihat ekonomi Gedung Putih, menyebutkan bahwa saham Intel merupakan bagian dari strategi yang lebih luas untuk menciptakan dana kekayaan negara.

Meskipun demikian, saham Intel akhirnya turun sekitar 1 persen. Pergerakan pasar saham awal pekan ini terjadi setelah saham mengalami reli besar-besaran pada hari Jumat, yang membawa indeks Dow Jones mencapai rekor tertinggi. Lonjakan ini dipicu oleh pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell, yang mengisyaratkan kemungkinan bank sentral akan mulai melonggarkan kebijakan moneter bulan depan.

Menurut data dari FedWatch CME Group, ekspektasi penurunan suku bunga sebesar seperempat poin pada September mencapai sekitar 84 persen. Hal ini menunjukkan bahwa pasar sedang memperkirakan kemungkinan perubahan kebijakan moneter yang akan memengaruhi seluruh sistem finansial.

Ketidakpastian ini membuat investor tetap waspada, terutama dalam menghadapi laporan pendapatan dari perusahaan-perusahaan besar seperti Nvidia dan Intel. Pergerakan pasar saham akan terus diawasi dengan cermat, mengingat dampaknya terhadap investasi dan perekonomian secara keseluruhan.