
Pengakuan Nasional untuk Situs Percandian Pulau Sawah
Pengakuan resmi terhadap Situs Percandian Pulau Sawah sebagai Cagar Budaya Nasional menjadi momen penting bagi masyarakat Nagari Siguntur dan seluruh warga Dharmasraya. Hal ini disampaikan oleh Wali Nagari Siguntur, Hamdan, yang menyampaikan apresiasi kepada Bupati Dharmasraya, Annisa Suci Ramadhani, atas perjuangan dan komitmen dalam mengusulkan pengakuan tersebut.
Hamdan menjelaskan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan kuat dari Bupati Annisa serta bantuan nyata dari Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat dan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah II Sumatera. Ia mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian yang lama diharapkan oleh masyarakat setempat.
“Alhamdulillah, perjuangan panjang yang telah lama diharapkan masyarakat akhirnya terwujud. Ini menjadi kebanggaan besar bagi kami di Siguntur,” ujarnya.
Selain itu, Sutan Riki Al Khalik, Ahli Waris Raja Siguntur sekaligus anggota DPRD Dharmasraya, juga menyampaikan apresiasi terhadap penetapan Situs Percandian Pulau Sawah sebagai Cagar Budaya Nasional. Menurutnya, pengakuan ini membuka peluang lebih besar bagi perhatian pemerintah pusat terhadap peninggalan bersejarah di Dharmasraya.
“Kami sangat mendukung, karena dengan ditetapkannya sebagai Cagar Budaya Nasional, situs ini akan lebih diperhatikan oleh pusat. Mudah-mudahan candi-candi di Dharmasraya bisa menjadi ikon bagi kabupaten kita,” katanya.
Sutan Riki menambahkan bahwa nilai sejarah yang dimiliki Dharmasraya bisa menjadi motivasi bagi generasi muda untuk lebih semangat bersaing di tingkat nasional. Pendapat ini diamini oleh Bundo Kandung Putri Marhasnida.
Sejarah dan Signifikansi Situs Percandian Pulau Sawah
Situs Percandian Pulau Sawah terletak di Nagari Siguntur, Kecamatan Sitiung, dan dikenal sebagai pusat Kerajaan Melayu Kuno Dharmasraya pada abad ke-13. Sebagai bagian penting dari sejarah Sumatera, keberadaannya menjadi bukti peradaban besar yang pernah berkembang di tepian Sungai Batanghari.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Dharmasraya telah berulang kali mengusulkan agar situs bersejarah tersebut masuk daftar cagar budaya nasional. Namun, baru pada masa kepemimpinan Bupati Annisa, usulan tersebut dikabulkan oleh pemerintah pusat.
Keberlanjutan dan Potensi Masa Depan
Dengan pengakuan ini, Situs Percandian Pulau Sawah tidak hanya menjadi kebanggaan Dharmasraya, tetapi juga bagian penting dari kekayaan budaya Sumatera Barat dan Indonesia. Pengakuan ini memberikan harapan besar bagi pelestarian dan pengembangan situs-situs sejarah lainnya di wilayah tersebut.
Pengakuan sebagai Cagar Budaya Nasional juga dapat meningkatkan minat wisatawan dan peneliti untuk mengunjungi dan mempelajari sejarah serta budaya yang terkandung dalam situs tersebut. Selain itu, hal ini juga menjadi momentum untuk memperkuat identitas lokal dan mempromosikan potensi pariwisata budaya di Dharmasraya.
Tantangan dan Peluang Bersama
Meskipun ada banyak peluang, pengelolaan situs ini juga menghadapi tantangan. Diperlukan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait untuk memastikan perlindungan dan pelestarian situs secara berkelanjutan. Dengan kolaborasi yang baik, Situs Percandian Pulau Sawah dapat menjadi contoh sukses dalam melestarikan warisan sejarah dan budaya yang bernilai tinggi.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!