Wajib Tahu! Kualitas Tidur Lebih dari Sekadar Istirahat, Ini Pentingnya bagi Kesehatan Mental Gen Z

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pentingnya Tidur yang Berkualitas untuk Kesehatan Mental Gen Z

Di tengah kehidupan yang serba cepat dan penuh tekanan, tidur sering kali dianggap sebagai hal yang tidak terlalu penting. Banyak orang memilih bekerja lembur, menonton serial hingga larut malam, atau sibuk dengan media sosial. Padahal, kualitas tidur yang baik sangat vital dalam menjaga kesehatan mental, terutama bagi generasi Z.

Tidur memiliki peran penting dalam berbagai aspek kesehatan tubuh. Tidak hanya membantu meningkatkan fokus dan mengatur suasana hati, tidur juga membuat tubuh terasa lebih segar serta meningkatkan daya tahan terhadap stres sehari-hari. Proses biologis ini tidak bisa digantikan oleh aktivitas lain. Saat seseorang tidur, otak melakukan pekerjaan penting seperti membersihkan jaringan saraf, memperbaiki sel-sel tubuh, dan memproses memori.

Rata-rata orang dewasa disarankan untuk tidur selama 7-9 jam setiap malam agar dapat menjaga keseimbangan fisik dan mental. Jika durasi tidur kurang, otak akan kesulitan mengatur emosi dan hormon yang berkaitan dengan kebahagiaan, seperti serotonin dan dopamin. Selain itu, tidur yang cukup juga membantu mengurangi risiko gangguan mental seperti kecemasan dan depresi. Dalam diagnosis kesehatan mental, kualitas tidur sering menjadi indikator awal yang diperhatikan oleh para ahli.

Dampak Negatif Kurang Tidur pada Kesehatan Mental

Kurang tidur tidak hanya menyebabkan rasa kantuk sepanjang hari, tetapi juga berdampak kompleks pada kesehatan mental. Seseorang yang tidak cukup tidur cenderung mengalami peningkatan kecemasan karena amigdala, bagian otak yang mengatur emosi, menjadi lebih reaktif. Hal ini membuat seseorang mudah merasa cemas, tegang, atau tertekan dalam menghadapi rutinitas harian.

Selain itu, kurang tidur juga dapat memicu perubahan suasana hati yang tidak stabil, sering disebut sebagai mood swing. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa berujung pada masalah kesehatan mental yang lebih serius. Studi dari Harvard Medical School menunjukkan bahwa insomnia kronis berkaitan erat dengan peningkatan risiko depresi hingga dua kali lipat. Dampak lainnya adalah penurunan kualitas hidup secara keseluruhan.

Tidur Berkualitas Lebih Penting daripada Durasi

Banyak orang mengira bahwa tidur delapan jam sudah cukup untuk merasa segar. Namun, kualitas tidur ternyata tidak kalah penting dibanding durasinya. Seseorang bisa saja tidur lama, tetapi belum tentu bangun dengan perasaan segar. Faktor-faktor seperti lingkungan tidur yang tidak nyaman, pola makan yang tidak sehat, penggunaan gawai sebelum tidur, dan tingkat stres harian bisa memengaruhi kualitas tidur.

Untuk mendapatkan tidur yang berkualitas, penting untuk membangun rutinitas tidur yang sehat. Ini termasuk menetapkan jadwal tidur yang konsisten, mengatur pola makan, menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, serta mengurangi penggunaan gawai sebelum tidur. Selain itu, hindari konsumsi kafein atau alkohol sebelum tidur, dan lakukan aktivitas relaksasi ringan seperti membaca buku, menulis jurnal, atau meditasi.

Tidur bagi Generasi Z di Indonesia

Di Indonesia, banyak generasi Z yang mengorbankan waktu tidur mereka demi aktivitas yang kurang bermanfaat, seperti bermain game, menonton serial hingga pagi, atau menonton pertandingan bola hingga larut malam. Fenomena hustle culture, yang mendorong produktivitas tanpa batas, sering kali membuat mereka mengorbankan jam tidur. Namun, kesadaran tentang kesehatan mental semakin meningkat seiring maraknya tren self care di media sosial.

Tidur berkualitas bukanlah kemewahan, melainkan kebutuhan dasar yang tidak boleh diabaikan. Manfaatnya tidak hanya membuat tubuh terasa segar, tetapi juga menjaga stabilitas mental, meningkatkan kebahagiaan, serta mendukung produktivitas sehari-hari. Dengan tidur yang cukup dan berkualitas, seseorang dapat lebih tenang menghadapi tekanan hidup, lebih fokus dalam bekerja, serta memiliki hubungan sosial yang lebih sehat dan harmonis.