Satu Minggu Setelah Kematian Mpok Alpa, Raffi Ahmad Masih Terbayang Harapan Kecilnya

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kenangan Raffi Ahmad tentang Mpok Alpa yang Tak Terpenuhi

Raffi Ahmad masih terus mengenang keinginan sahabatnya, Mpok Alpa, yang belum bisa dipenuhi sebelum ia meninggal. Meskipun keinginan tersebut terdengar sederhana, bagi Raffi dan keluarga, hal itu menjadi kenangan yang sangat menyedihkan.

Mpok Alpa pernah mengekspresikan rasa kecewa kepada Raffi karena tidak pernah diundang saat Nagita Slavina mengadakan acara. Ia merasa bahwa dirinya juga layak hadir dalam momen spesial istri Raffi. Namun, hingga akhir hayatnya, keinginan ini belum terwujud.

“Dia pernah ngeluh ke gue, satu kali, padahal tahun ini, beneran gue jadi inget lagi, A kenapa sih kalau ada acara-acara Gigi enggak pernah ngundang gue,” kata Raffi dalam sebuah tayangan YouTube.

Raffi kemudian berjanji untuk mengundang Mpok Alpa dalam acara ulang tahun putra pertamanya, Rafathar. “Ya udah nanti ulang tahunnya Rafathar, padahal gue udah bilang nanti ulang tahunnya Rafathar, udah ntar diundang,” ujarnya dengan penuh kesedihan.

Mpok Alpa juga sempat meminta agar anaknya turut diundang dalam acara yang diadakan Raffi dan Nagita. “Cuman itu Alpa bilang, lu mah anak gue kek undang-undang, anak gue biar ini juga,” tambah Raffi menirukan ucapan mendiang.

Sayangnya, takdir berkata lain. Mpok Alpa meninggal tepat pada hari ulang tahun Rafathar. “Ya Allah pas meninggalnya ulang tahunnya Rafathar lagi,” ujar Raffi dengan hati sedih.

Selain itu, Mpok Alpa juga ingin bertemu dan berfoto dengan Nagita Slavina. Menurut Raffi, ia merasa mirip dengan ibu dari Rafathar. “Padahal si Alpa, entar gue mau foto sama mama Gigi, karena merasa mirip sama mama Gigi,” ungkapnya.

Perjuangan Keluarga untuk Kesembuhan Mpok Alpa

Sudah banyak usaha yang dilakukan oleh keluarga Mpok Alpa demi kesembuhannya. Suami Mpok Alpa, Aji Darmaji atau dikenal sebagai Idung, mengungkap bahwa mereka benar-benar menguras harta untuk biaya pengobatan kanker yang dideritanya.

Mpok Alpa harus menjalani kemoterapi dan radiasi di Indonesia dan Malaysia. Idung mengungkapkan bahwa mereka menjual dua mobil dan menghabiskan tabungan keluarga. “Jadi memang selama pengobatan kanker itu kami habis-habisan,” katanya.

Idung juga mengakui bahwa tabungan keluarganya terkuras habis demi membiayai pengobatan kanker payudara Mpok Alpa. “Selama ini ya sudah dua mobil lah kejual, tabungan anak-anak kepakai juga, tabungan kami kering lah,” ujarnya.

Asuransi yang dimiliki juga digunakan, namun batasannya sudah habis. “Asuransi pakai juga cuma sudah limit, jadi kami pakai uang pribadi,” tambahnya.

Idung mengaku bahwa Mpok Alpa tidak dibantu sama sekali oleh orang-orang, termasuk rekan artis. “Mpok sakit gak saya kasih tau banyak orang. Kenapa? Mpok juga minta gitu biar gak nyusahin orang. Kalau ada pakai aja yang kita punya. Kalau gak ada kita diam. Prinsipnya orang hidup buat mati kok,” jelasnya.

Meski begitu, banyak artis yang ingin membantu melalui donasi atau biaya pengobatan. Namun, Mpok Alpa menolak. “Cuma memang mpok engga mau nyusahin orang. Jadi yaudah jalanin pakai uang pribadi,” ujar Idung.

Sayangnya, usaha Mpok Alpa untuk sembuh harus berakhir. Ia meninggal dunia pada Jumat (15/8/2025) lalu di rumah sakit Dharmais Jakarta. Mpok Alpa meninggalkan suami dan empat orang anaknya.

Mirisnya, saat divonis kanker, Mpok Alpa sedang mengandung bayi kembarnya dengan usia kehamilan 4 bulan. Asistennya, Tika, menceritakan bahwa Mpok Alpa dengan sadar mengikhlaskan nyawanya agar dokter bisa menyelamatkan kedua anak kembarnya.

“Pas divonis sama dokter, dia harus jalanin kemo dalam kondisi hamil itu dia bingung. Dia bingung kalau gua harus apa,” kata Tika.

Akhirnya, Mpok Alpa memilih kemoterapi di masa kehamilannya. Saat lahiran, ia harus memilih antara anak atau dirinya sendiri. “Dan pas mau melahirkan itu dia disuruh pilih sama dokter mau pilih anak atau ibunya. Beliau bilang, 'Selametin anak saya',” tambah Tika.

Proses kemoterapi yang dijalani Mpok Alpa dilakukan di Penang dan Melaka, Malaysia. Pengobatan tersebut menimbulkan efek samping yang berat, salah satunya kerontokan rambut hingga habis tanpa tersisa.