
Kapolres Mimika Minta Maaf Atas Viralnya Video Dugaan Mobil Operasional Digunakan untuk Taksi Gelap
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman, menyampaikan permohonan maaf terkait dengan beredarnya video yang menunjukkan dugaan penggunaan mobil operasional Polsek Tembagapura sebagai taksi gelap. Peristiwa ini menimbulkan kegaduhan di kalangan masyarakat setempat dan memicu berbagai spekulasi.
Dalam pernyataannya kepada awak media, Kapolres mengungkapkan bahwa pihaknya sangat menyesali adanya video tersebut. “Saya selaku Kapolres menyampaikan permohonan maaf atas viralnya video yang sudah beredar di wilayah Polsek Tembagapura, yaitu adanya dugaan mobil operasional Polsek Tembagapura digunakan untuk taksi gelap oleh anggota Polsek Tembagapura,” ujarnya saat ditemui di Kantor Pelayanan Polres Mimika, Jalan Cenderawasih, Mimika, Papua Tengah, pada Selasa (9/9).
Video berdurasi 45 detik tersebut beredar sebelumnya pada Senin (8/9) 2025. Dalam rekaman tersebut, terlihat sebuah mobil operasional Polsek Tembagapura diduga digunakan sebagai transportasi ilegal untuk melayani masyarakat di Kampung Banti yang ingin turun ke kota Mimika. Menurut sumber dalam video, tarif yang dikenakan kepada penumpang mencapai Rp2 juta per orang.
Rekaman video amatir itu juga menampilkan seorang pria yang bertemu dengan dua orang mama-mama asli Papua di suatu lokasi. Di dekatnya terparkir satu unit mobil berwarna putih yang disebutkan sebagai mobil operasional Polsek Tembagapura. Suara dalam video tersebut berkata, “Ini dia bayar mobil ini, ada suruhannya Polsek ini, jadi mama dia bayar untuk turun sejumlah satu kepala 2 juta.”
Peristiwa ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai penggunaan kendaraan dinas oleh aparat kepolisian. Apakah benar mobil tersebut digunakan untuk keperluan pribadi atau ada indikasi penyalahgunaan wewenang? Hal ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat dan lembaga pengawasan.
Sebagai langkah lanjutan, Kapolres Mimika menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan investigasi mendalam terkait kejadian ini. Penyelidikan akan melibatkan tim dari bagian internal polisi serta pihak terkait lainnya. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah ada pelanggaran aturan atau tindakan tidak profesional yang dilakukan oleh anggota Polsek Tembagapura.
Selain itu, Kapolres juga menekankan pentingnya menjaga integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas. Penggunaan kendaraan dinas harus sesuai dengan tujuan penggunaannya, yaitu untuk kepentingan tugas kepolisian, bukan untuk keuntungan pribadi atau kegiatan ilegal.
Masyarakat diharapkan tetap tenang dan menunggu hasil investigasi yang akan dilakukan secara transparan dan akuntabel. Selain itu, pihak kepolisian juga akan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara mengenali dan melaporkan kecurigaan terhadap penggunaan kendaraan dinas yang tidak sesuai aturan.
Kasus ini menjadi peringatan bagi semua aparat kepolisian untuk lebih waspada dalam menjalankan tugas dan menjaga nama baik institusi. Dengan demikian, kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian dapat dipertahankan dan bahkan ditingkatkan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!