
Timor Leste Berkomitmen Membangun Kompetisi Sepak Bola Wanita
Timor Leste menghadapi kekalahan dalam pertandingan kedua Grup A ASEAN Cup U-16 Putri 2025, yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo. Dalam laga tersebut, Timor Leste kalah dengan skor 1-6 dari Malaysia. Hasil ini membuat Timor Leste harus mundur dari persaingan ajang bergengsi tersebut.
Di Grup A, hanya tersisa persaingan antara timnas putri U-16 Indonesia dan Malaysia. Kedua tim akan bertemu dalam laga penentuan juara grup pada hari Minggu berikutnya. Meski kalah, pelatih Timor Leste, Emral bin Bustaman atau lebih dikenal sebagai Emral Abus, tetap memberikan apresiasi kepada para pemainnya.
"Sudah kita ketahui, kita kalah 6-1, secara permainan anak-anak meningkat dibanding lawan Indonesia," ujar Emral Abus dalam konferensi pers setelah pertandingan.
"Terbukti di babak pertama hanya kebobolan satu gol, sayang babak kedua terlalu mudah kebobolan mungkin mereka sudah tahu kelemahan kita dari shoot jarak jauh."
"Di sinilah anak-anak kurang sabar, gampang membuat pelanggaran. Kita kalau ada freekick kemungkinan untuk masuk sudah sangat-sangat besar."
"Tapi saya tetap apresiasi anak-anak yang sudah bermain maksimal."
"Inilah tugas pelatih untuk membenahi kekurangan-kekurangan agar tak jauh tertinggal dari tim-tim lain," tambahnya.
Setelah pertandingan ini, skuad Timor Leste U-16 akan kembali ke negaranya dengan sejumlah evaluasi yang telah dipikirkan oleh Emral Abus. Saat ini, sepak bola wanita di Timor Leste ingin berkembang sebagaimana yang terjadi di Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya.
Emral Abus, yang menjabat sebagai pelatih timnas wanita di semua kelompok umur, menyatakan komitmen federasi sepak bola Timor Leste untuk menggelar kompetisi (liga) tahun ini.
"Memang perlu waktu untuk membenahi mereka," ujar Emral.
"Saya sebagai Director Coach Education di sana sekaligus membawahi tim senior putri sampai bawah."
"Pertama sarana prasarana untuk latihan sangat penting, kami masih lemah di sana mudah-mudahan Stadion dekat Bandara itu selesai."
"Akan membawa dampak positif untuk mereka. Kemudian, kompetisi mudah-mudahan tahun ini akan jalan."
"Sudah dirancang dan akan membuat percepatan peningkatan karena mereka akan berlatih di klub masing-masing, berkompetisi," tambahnya.
Sementara untuk timnas putri U-16 Timor Leste, sosok yang jadi mahaguru pelatih di Indonesia ini juga berharap adanya kompetisi yang berjenjang.
"Tentunya kompetisi berjenjang sangat penting untuk kontuinitas pembinaan prestasi," ujar pelatih berusia 66 tahun itu.
"Kalau ajang yang terdekat kami tidak ada, karena Kualifikasi U-20 kemarin sudah di Laos, Anak-anak U-16 ini penting di pembinaan."
"FIFA Mengatakan ketika pengembangan grassroots itu tidak bagus, youth juga tidak bagus maka jangan harap timnas akan bagus."
"Mudah-mudahan ini bisa terlaksana dengan baik, pembinaan yang berjenjang, kompetisi yang teratur, kemudian ditunjang sarana prasarana yang representatif," tambahnya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!