Satu Korban Tewas Gempa Poso Dulu Kritis, Jemaat Gereja

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Gempa Bumi M 6,0 di Poso Menewaskan Satu Orang

Gempa bumi berkekuatan M 6,0 yang mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada hari Minggu (17/8/2025) telah menimbulkan dampak signifikan. Salah satu korban meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan bangunan saat gempa terjadi. Hal ini dikonfirmasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang segera melakukan respons cepat untuk menangani situasi darurat di lokasi kejadian.

Insiden tragis ini menunjukkan betapa berbahayanya gempa bumi yang berpusat di darat dan berdampak langsung pada masyarakat setempat. Pemerintah pusat melalui BNPB segera mengirimkan Tim Reaksi Cepat (TRC) serta bantuan logistik untuk membantu warga yang terkena dampak.

Kronologi Korban Meninggal Dunia

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa korban meninggal adalah seorang jemaat gereja yang sedang dalam kondisi kritis. Saat gempa terjadi, korban sedang mengikuti ibadah pagi dan tertimpa material dari bangunan gereja yang masih dalam proses pembangunan.

“Dilaporkan warga yang meninggal dunia merupakan pasien yang sebelumnya mengalami kritis usai tertimpa reruntuhan bangunan pascagempa di Gereja Elim Masani, Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir,” ujar Abdul Muhari dalam pernyataannya.

Ia menambahkan bahwa kondisi gereja yang belum selesai dibangun menjadi salah satu faktor utama kejadian tersebut. Saat gempa terjadi, para jemaat sedang beribadah dan sejumlah dari mereka tertimpa material kayu dan batako dari bangunan yang sedang dalam tahap konstruksi.

Selain satu korban meninggal, gempa juga menyebabkan kerusakan pada puluhan rumah. Berdasarkan data sementara, tercatat 12 unit rumah rusak berat dan 33 unit rumah rusak ringan. Akibatnya, banyak warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Respons Cepat dari BNPB dan Bantuan Darurat

Menindaklanjuti dampak gempa, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto segera memberikan instruksi kepada jajarannya untuk segera bertindak. Rapat koordinasi dilakukan pada malam hari bersama pemerintah daerah untuk memetakan kebutuhan mendesak di lokasi terdampak.

“Analisa betul kondisi di sana. Kita segera masuk kesana,” tegas Suharyanto dalam instruksinya.

Sebagai tindak lanjut, BNPB segera mengerahkan tim dan bantuan logistik ke Poso. “Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB segera diberangkatkan pada Senin (18/8) dini hari menuju Poso guna melakukan upaya penanganan darurat dan pendampingan pemerintah daerah di lokasi kejadian,” kata Abdul Muhari.

Dalam tahap awal, direncanakan akan dikirimkan bantuan berupa makanan siap saji, tenda pengungsi, tenda keluarga, Hygiene kit, selimut dan matras. Bantuan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yang terkena dampak gempa.

Imbauan untuk Tetap Waspada

BNPB mengimbau masyarakat di wilayah Poso dan sekitarnya untuk tetap tenang namun waspada terhadap potensi gempa susulan yang mungkin terjadi. Warga disarankan untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak dan mencari informasi hanya dari sumber resmi.

“Masyarakat diimbau tetap tenang dan waspada terhadap potensi gempa susulan,” ungkap Abdul Muhari. Ia juga menekankan agar masyarakat hanya mengikuti perkembangan informasi resmi dari BNPB, BMKG, dan BPBD melalui kanal terpercaya.

Informasi Tambahan Mengenai Gempa Bumi M 6,0

Gempa bumi yang melanda Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, terjadi pada hari Minggu, 17 Agustus 2025, pukul 05.38 WIB. BMKG mencatat gempa ini memiliki kekuatan Magnitudo 6,0 dengan pusat gempa berlokasi di darat, 18 km barat laut Poso.

Guncangan dirasakan sangat kuat selama kurang lebih 15 detik di wilayah Kabupaten Poso, khususnya di Kecamatan Poso Pesisir. Dampak gempa menyebabkan kepanikan, di mana sebagian besar masyarakat berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Berdasarkan laporan awal, kebutuhan mendesak di lokasi bencana adalah tenda pengungsian dan obat-obatan.

Hingga Senin (18/8/2025) pagi, BMKG mencatat sudah ada 57 kali gempa susulan. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat harus tetap waspada dan siap menghadapi kemungkinan gempa lanjutan.