
Wamenaker Terjaring OTT KPK, Ruang K3 Disegel
Kasus dugaan korupsi yang melibatkan pejabat tinggi kembali muncul setelah Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer, terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Operasi ini berlangsung di ruang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), yang kemudian disegel sebagai bagian dari proses penyelidikan.
Menurut Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, OTT tersebut telah berlangsung sejak Rabu, 20 Agustus 2025. Ia menyatakan bahwa pihaknya melakukan penangkapan karena adanya dugaan pemerasan terhadap perusahaan-perusahaan yang mengurus sertifikasi K3. Selain itu, dalam operasi ini, KPK menemukan bukti-bukti seperti uang tunai, puluhan mobil, serta motor Ducati.
Saat ini, ada sebanyak 10 orang yang terlibat dalam operasi ini. Namun, identitas mereka belum diungkapkan karena masih dalam proses pemeriksaan. Ini merupakan OTT kelima yang dilakukan KPK pada tahun 2025. Sebelumnya, KPK juga telah melakukan beberapa operasi serupa di berbagai daerah.
Daftar OTT KPK Tahun 2025
Pada awal tahun 2025, KPK melakukan OTT pertama pada Maret 2025 di Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan. Dalam operasi ini, enam orang ditetapkan sebagai tersangka, termasuk pejabat pemerintah daerah dan pihak swasta. Di antaranya adalah Nopriansyah, Kepala Dinas PUPR Kabupaten OKU; Ferlan Juliansyah dan M Fahrudin, anggota DPRD OKU; serta dua tokoh dari pihak swasta, MFZ dan ASS.
Selanjutnya, OTT kedua dilakukan di Sumatra Utara pada Juni 2025. Dalam operasi ini, enam pihak ditangkap, namun hanya lima yang ditetapkan sebagai tersangka. Mereka adalah Topan Obaja Putra Ginting, Rasuli Efendi Siregar, Heliyanto, Akhirudin Efendi Siregar, dan Rayhan Dulasmi Pilang.
Pada 7 Agustus 2025, KPK kembali melakukan OTT ketiga terkait dugaan korupsi proyek pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kolaka Timur. Setelah operasi ini, Bupati Kolaka Timur Abdul Azis dan beberapa pejabat lainnya ditetapkan sebagai tersangka.
OTT keempat terjadi pada 13 Agustus 2025, saat Dirut Inhutani V, Dicky Yuana Rady, serta delapan orang lainnya ditangkap. Dari sembilan orang yang ditangkap, hanya tiga yang ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
Reaksi dan Penanganan Kasus
Setelah OTT terhadap Wamenaker Immanuel Ebenezer, Istana Presiden menunjukkan prihatin terhadap kejadian ini. Sementara itu, Prabowo Subianto memberikan dukungan kepada KPK untuk melanjutkan proses hukum terhadap Wamenaker tersebut.
Operasi ini menunjukkan bahwa KPK tetap aktif dalam memerangi korupsi di berbagai sektor, termasuk lembaga pemerintahan yang memiliki peran penting dalam pengawasan tenaga kerja dan keselamatan kerja. Dengan adanya OTT yang terus dilakukan, masyarakat berharap agar transparansi dan akuntabilitas dapat lebih ditegakkan dalam sistem pemerintahan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!