
Kinerja Keuangan GOTO Mencatat Peningkatan Signifikan di Kuartal II/2025
Pada kuartal II/2025, perusahaan GoTo yang merupakan hasil merger antara Gojek dan Tokopedia mencatat pertumbuhan kinerja yang signifikan. Dalam laporan keuangan terbaru, pendapatan GOTO berhasil mencapai Rp4,32 triliun, meningkat dari Rp3,6 triliun pada kuartal II/2024. Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan sebesar 23% secara quarter on quarter (qoq).
Selain itu, EBITDA yang disesuaikan perusahaan juga mengalami peningkatan yang sangat positif. Pada kuartal II/2025, GOTO mencatatkan EBITDA sebesar Rp427 miliar, dibandingkan dengan angka negatif Rp85 miliar pada kuartal II/2024. Angka ini menjadi yang tertinggi dalam sejarah perusahaan.
Analis Prediksi Kinerja yang Lebih Baik di Tahun Ini
Berdasarkan kinerja yang ditunjukkan oleh GOTO, beberapa analis memprediksi bahwa perusahaan ini akan lebih dekat mencapai tujuan profitabilitasnya. Christopher Rusli dari Ciptadana Sekuritas menyatakan bahwa rekomendasi beli untuk saham GOTO tetap dipertahankan dengan target harga Rp100 per saham. Ia yakin bahwa kinerja GOTO masih sesuai dengan perkiraan dan berpotensi melampaui ekspektasi tahun ini.
Sementara itu, Sarkia Adelia dari Panin Sekuritas menilai bahwa kinerja GOTO hingga semester I/2025 masih berjalan sesuai rencana dan akan terus berkembang di paruh kedua 2025. Rekomendasi beli tetap diberikan dengan target harga sebesar Rp95 per saham. Ia menjelaskan bahwa hal ini didorong oleh optimalisasi product mix, perluasan pengguna, sinergi lintas ekosistem, serta manajemen biaya yang baik.
Banyak Sekuritas Memberikan Rekomendasi Beli
Dari data konsensus Bloomberg, terdapat 9 sekuritas lokal maupun asing yang memberikan rekomendasi beli untuk saham GOTO setelah rilis kinerja kuartal kedua tahun ini. Sekuritas-sekuritas tersebut antara lain Macquarie, Morningstar, CLSA, Deutsche Bank, Jefferies, Citi, BNI Sekuritas, Mandiri Sekuritas, dan Indo Premier Sekuritas.
Menurut data terminal Bloomberg, dari total 31 sekuritas yang mengulas GOTO, sebanyak 24 analis (77,4%) memberikan rekomendasi beli, sedangkan sisanya (22,6%) memberikan rating tahan atau hold. Target harga saham GOTO menurut konsensus 31 sekuritas ini berada di level Rp95,18 dalam 12 bulan ke depan, yang mencerminkan potensi return sebesar 53,5% dari harga terakhir di level Rp62 per saham.
Perubahan Pemilik Saham yang Signifikan
Pada Agustus 2025, Credit Agricole Group memborong sebanyak 43,99 juta lembar saham GOTO. Peningkatan kepemilikan ini terjadi di tengah penurunan harga saham Gojek sebesar 12,68% sepanjang tahun berjalan (year-to-date). Saat ini, kepemilikan saham Credit Agricole Group meningkat menjadi 3,78 miliar dari posisi sebelumnya sebanyak 3,74 miliar lembar.
Di sisi lain, BlackRock Inc. juga menambah jumlah saham GOTO sebanyak 119,59 juta lembar pada Agustus 2025. Total kepemilikan saham BlackRock Inc. saat ini mencapai 25,57 miliar lembar, naik dari 25,45 miliar lembar pada bulan sebelumnya.
Kesimpulan
Kinerja keuangan GOTO di kuartal II/2025 menunjukkan peningkatan yang signifikan, termasuk pertumbuhan pendapatan dan EBITDA yang positif. Hal ini menarik perhatian banyak analis dan sekuritas yang memberikan rekomendasi beli untuk saham GOTO. Meskipun demikian, keputusan investasi tetap sepenuhnya ada di tangan pembaca.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!