Prospek Saham Bank Himbara Pasca Terima Rp 200 Triliun dari Pemerintah

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Perbankan Pelat Merah Tampil Kompak Naik

Pada perdagangan Kamis (11/9/2025), saham perbankan pelat merah mengalami kenaikan yang signifikan. Hal ini didorong oleh rencana pemerintah yang akan menarik dana excess reserve sebesar Rp 200 triliun dari Bank Indonesia untuk ditempatkan kembali dalam sistem perbankan nasional.

Analis sekaligus pendiri Republik Investor, Hendra Wardana, menjelaskan bahwa sentimen positif ini berasal dari pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menyatakan bahwa pemerintah akan menarik dana tersebut dan mengembalikannya ke sistem perekonomian. Langkah ini juga telah mendapatkan persetujuan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

Dana yang ditarik bukan dalam bentuk pinjaman, melainkan sebagai tambahan likuiditas yang ditempatkan seperti deposito di bank. Tujuan utamanya adalah memperkuat modal perbankan agar dapat lebih besar dalam menyalurkan kredit ke sektor riil.

Hendra menekankan bahwa Menkeu memberikan peringatan agar dana tersebut tidak diparkir kembali dalam instrumen keuangan seperti Surat Berharga Negara (SBN) atau Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Dana tersebut harus benar-benar masuk ke perekonomian sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.

Respons Pasar Saham Terhadap Langkah Ini

Pasar saham merespons langkah ini dengan optimisme. Contohnya, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI naik 5,15 persen karena aksi beli asing mencapai Rp 315 miliar. Sementara itu, saham PT Bank Negara Indonesia (Tbk) atau BBNI menguat 7,80 persen dengan net buy Rp 21 miliar. Saham PT Bank Tabungan Negara BBTN juga naik 6,27 persen meskipun net buy hanya sebesar Rp 755 juta.

Yang menarik, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk atau BMRI juga ikut naik 1,82 persen meski tercatat net sell asing sebesar Rp 465 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa sentimen positif di sektor perbankan sangat kuat.

Dampak pada Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi

Banjir likuiditas ini diyakini tidak akan memicu lonjakan inflasi. Menkeu menilai bahwa ekonomi Indonesia masih beroperasi di bawah potensinya, yaitu sekitar 5 dari target 6,5 persen. Artinya, ruang pertumbuhan masih terbuka lebar, sehingga tambahan stimulus likuiditas bisa mempercepat momentum ekspansi ekonomi.

Menurut Hendra, langkah ini akan menjadi dorongan penting bagi perekonomian nasional. Dengan adanya tambahan likuiditas, sektor perbankan akan lebih siap dalam menyalurkan kredit ke sektor riil, yang akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Rekomendasi Teknis untuk Saham Perbankan

Dari sisi teknikal, saham-saham bank pelat merah masih memiliki ruang kenaikan. Beberapa rekomendasi yang diberikan antara lain:

  • BBRI direkomendasikan untuk dibeli dengan target harga Rp 4.270.
  • BBTN memiliki target harga Rp 1.500.
  • BBNI ditargetkan mencapai Rp 4.540.
  • BMRI memiliki target harga Rp 4.750.

Dengan prospek ekonomi yang semakin terbuka, bank-bank BUMN berpotensi tetap menjadi motor utama penggerak pasar saham. Kenaikan yang terjadi saat ini menunjukkan bahwa sektor perbankan memiliki daya tahan dan prospek yang baik di tengah dinamika perekonomian yang terus berkembang.