Pidato Anti-Korupsi yang Membuat AC Gedung DPR Mati Karena Semangat

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pidato yang Menggema, Tapi Tak Berdampak Nyata

Di tengah panggung megah dengan latar belakang bendera merah putih, sorot lampu menyala terang dan tepuk tangan riuh mengiringi langkah seorang presiden menuju podium. Ia memperbaiki kancing kemejanya, menarik napas dalam-dalam, lalu mulai berbicara dengan semangat yang membara.

"Saudara-saudara sebangsa dan setanah air!"

Hari ini, hati saya teriris. Bukan karena harga cabai yang naik atau inflasi yang meningkat. Bukan juga karena ada yang bilang kopi presiden terlalu pahit. Tapi karena saya baru saja menerima laporan: seorang Wakil Menteri tertangkap tangan menerima uang suap di dalam kamar hotel sambil menyanyikan lagu dangdut.

Diam sejenak, ia menatap langit-langit, suaranya bergetar.

"SAYA TIDAK TAHAN LAGI!"

Saya sudah capek melihat pejabat negara yang seharusnya bertugas untuk mengabdi justru malah mengambil. Capek melihat rakyat susah, tapi pejabatnya justru naik jet pribadi. Capek melihat guru honorer hanya mendapat gaji Rp1,5 juta, sementara anggota dewan menerima tunjangan rumah hingga Rp50 juta per bulan. Untuk apa? Biar cicilan vila di Bali lebih enteng?

Penonton tertawa, beberapa bahkan menepuk jidat.

"Saya perintahkan: KPK, kejar sampai ke liang lahat! Bareskrim, geledah sampai ke lemari baju dalam! BIN, sadap WhatsApp grup 'Pejabat Ngumpul Niat Jebol APBN'!"

Dan kepada seluruh pejabat negara, dengar baik-baik!

Kalau kamu kerja hanya untuk kaya, silakan buka warung soto! Tapi jangan jadi pejabat! Karena jabatan bukan ATM negara!

Tiba-tiba suasana hening. Presiden menurunkan nada, tapi matanya masih menyala.

"Saya janji... saya akan tindak tegas!"

Saya akan pangkas anggaran yang tidak prioritas. Saya akan evaluasi tunjangan yang tidak masuk akal. Saya akan pastikan setiap rupiah uang rakyat dipakai untuk rakyat!

Penonton bersorak. Kamera menyorot wajah-wajah haru. Beberapa pejabat di barisan depan mulai gelisah.

Tapi...

Presiden menarik napas panjang. Senyum tipis muncul.

...dua minggu kemudian...

Wakil Menteri yang kena OTT? Dijamin partai, disebut "korban framing", dan kini malah naik jabat jadi Staf Khusus Menteri Bidang Dangdut dan Hiburan Rakyat.

Tunjangan rumah DPR Rp50 juta per bulan? Masih cair. Bahkan katanya mau naik jadi Rp55 juta, alasannya: "Inflasi biaya sewa di Jakarta."

Dan saya? Saya masih minum kopi pahit.

Presiden tersenyum getir.

"Tapi tenang, rakyat... saya masih punya semangat!"

Semangat saya seperti AC di gedung DPR: hidupnya cuma 5 menit, langsung mati, karena tagihan listriknya nggak dibayar!

Tawa meledak. Bahkan petugas protokoler nyengir.

"Saya serius, lho!"

Tapi kalau kebijakan serius saya ditanggapi dengan "nanti dulu, Pak", "masih kajian", "akan kami evaluasi dalam rapat kerja dengan komisi yang belum tahu jadwalnya", ya apa boleh buat.

Saya mau pangkas tunjangan DPR? Ada yang bilang: "Itu hak konstitusional, Pak!" Saya mau alihkan ke guru honorer? "Tapi ini kan sudah dianggarkan sejak zaman Presiden pertama, Pak!"

Presiden pertama? Itu zaman pakai kuda, bukan mobil listrik! Sudah waktunya upgrade mental!

Presiden menatap kamera, nada kembali serius, tapi dengan kilatan humor.

"Begini, saya tidak minta pejabat hidup miskin. Tapi tolong... jangan jadikan jabatan sebagai mesin ATM!"

Kalau kamu mau kaya, buka usaha! Jual sate, buka toko online, jadi content creator! Bisa dapat Rp500 juta sekali endorse, lebih halal dari korupsi APBN!

Tapi kalau kamu jadi pejabat, tugas kamu adalah mengabdi. Kalau kamu tidak sanggup hidup sederhana demi rakyat, jangan duduk di kursi negara! Karena kursi itu bukan dari emas... tapi dari amanah.

Suara bergetar.

"Saya akan terus berjuang!"

Saya akan terus berteriak! Saya akan terus marah! Saya akan terus bikin pidato yang bikin kamera panas!

Dan suatu hari nanti... Saya ingin melihat seorang anggota DPR naik motor ke kantor, makan di warung tenda, dan bilang: "Ini gaji saya cukup. Yang lebih penting, rakyat sejahtera."

Kalau itu terjadi... Saya rela pensiun hari itu juga. Sambil minum kopi... yang akhirnya manis.

"Terima kasih, rakyat Indonesia! Jangan pernah lelah mengawasi kami!"

(Turun dari podium. Tepuk tangan gemuruh.)

...dan jangan lupa, kalau ada pejabat yang ketahuan makan gaji buta, laporkan ke KPK... atau ke grup WhatsApp keluarga. Biasanya lebih cepat viral.