
Piala Wali Kota Jadi Multievent Olahraga Tahunan di Surabaya
Surabaya kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan olahraga di kota ini. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengungkapkan bahwa Piala Wali Kota akan menjadi ajang multievent olahraga tahunan yang melibatkan berbagai cabang olahraga (cabor). Inisiatif ini diinisiasi oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Surabaya bersama komunitas anak-anak muda, dengan dukungan dari sejumlah sponsor lokal.
Eri menyampaikan bahwa pemerintah memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan kegiatan ini, termasuk dalam hal fasilitas tempat olahraga bagi para peserta. Menurutnya, kegiatan ini sepenuhnya digerakkan oleh anak-anak muda Surabaya, dengan dukungan dari sponsor. Ia merasa bangga dan memastikan bahwa tempat latihan diberikan secara gratis kepada peserta.
“Kegiatan ini murni digerakkan anak-anak muda Surabaya, dengan support dari sponsor. Saya bangga sekali. Karena itulah kami fasilitasi tempatnya,” ujarnya pada Jumat (22/8).
Tahun ini, Piala Wali Kota menghadirkan enam cabang olahraga, yaitu basket, bulu tangkis, panjat tebing, voli, esports, dan panahan. Meski diselenggarakan secara mendadak, ajang ini mendapat sambutan positif dan antusiasme tinggi dari komunitas olahraga di Surabaya.
Eri menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga menjadi strategi pembinaan jangka panjang bagi para atlet muda di Kota Pahlawan. Ia menekankan bahwa Porprov hanya digelar dua tahun sekali, sehingga dengan adanya multievent ini, para atlet tidak lagi pasif saat jeda. Mereka tetap bisa bertanding, berkembang, dan berprestasi setiap tahun.
“Porprov hanya digelar dua tahun sekali. Nah, dengan adanya multievent ini, para atlet tidak lagi pasif saat jeda. Mereka tetap bisa bertanding, berkembang, dan berprestasi setiap tahun,” jelasnya.
Rencananya, mulai tahun depan semua cabang olahraga akan dilibatkan dalam Piala Wali Kota sebagai bagian dari upaya menjadikan Surabaya sebagai kota olahraga sekaligus destinasi sport tourism. Eri berharap, pada 2026, semua cabor memiliki fasilitas latihan. Jika belum bisa dibangun, pemerintah akan menyewakan tempatnya, yang penting atlet Surabaya bisa terus berkembang.
“Kami ingin Surabaya menjadi pusat olahraga. Insyaallah pada 2026, semua cabor akan memiliki fasilitas latihan. Kalau belum bisa bangun, kami akan sewakan tempatnya, yang penting atlet Surabaya bisa terus berkembang,” tuturnya.
Dia juga menyebut ajang ini setara dengan Pekan Olahraga Nasional (PON) dalam skala kota. Dengan kompetisi yang digelar rutin setiap tahun, Surabaya diharapkan dapat terus mencetak atlet-atlet berprestasi yang mampu bersaing di tingkat regional maupun nasional.
“Ini bukan sekadar kompetisi, tetapi pembibitan atlet. Dari sinilah Surabaya akan melahirkan atlet luar biasa,” pungkas Eri.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!