Perbedaan Pelatihan Coach Akira dan Coach Timo Menurut Alleana: Sama-Sama Tegas

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Alleana Ayu Arumi, Kiper Muda yang Berjuang di Tiga Kelompok Usia

Alleana Ayu Arumi, kiper muda Timnas Wanita Indonesia, menghadapi tahun 2025 yang sangat padat. Ia tidak hanya bermain di satu tim, tetapi juga tampil dalam tiga kelompok usia sekaligus: U-16, U-19, dan U-20. Bahkan, namanya masuk dalam daftar pemain yang dipanggil untuk pemusatan latihan timnas senior dalam rangka FIFA matchday melawan Arab Saudi pada Februari lalu. Pengalaman ini menunjukkan bahwa Alleana memiliki potensi besar sebagai pemain muda yang siap bersaing di level nasional maupun internasional.

Di bawah asuhan pelatih Jepang, Akira Higashiyama, Alleana bermain di level U-19 dan U-20. Ia turut serta dalam tiga turnamen penting selama tahun ini. Pertama, ia berlaga dalam 25th University Women’s Soccer Regional Competition di Jepang pada bulan Februari. Selanjutnya, Alleana ikut serta dalam Piala AFF Wanita U-19 di Vietnam pada Juni. Terakhir, ia tampil dalam Kualifikasi Piala Asia Wanita U-20 di Myanmar pada Agustus. Setiap ajang tersebut memberikan tantangan baru bagi Alleana dalam mengasah kemampuan dan mentalnya sebagai seorang kiper.

Sementara itu, di level U-16, Alleana dilatih oleh pelatih asal Jerman, Timo Scheunemann. Di bawah arahan pelatih ini, ia tampil apik dalam Piala AFF Wanita U-16, membawa timnya mencapai semifinal untuk pertama kalinya sepanjang sejarah Garuda Pertiwi Muda di turnamen tersebut. Ini menjadi pencapaian yang sangat berarti bagi Alleana dan rekan-rekannya.

Perbedaan Pendekatan Pelatih

Alleana membandingkan pengalaman berlatih di bawah dua pelatih yang berbeda. Menurutnya, Akira Higashiyama memiliki pendekatan yang membuat para pemain merasa perjuangan mereka dihargai. “Senang, karena kita ada senangnya juga, ada capeknya juga. Jadi mau senang-senang tapi kita harus capek-capek dulu. Ketika kita harus berjuang dulu di lapangan, nanti kita dapat senangnya. Jadi Coach Akira menghargai perjuangan kita,” ujarnya.

Selain itu, Alleana menyebut bahwa Akira adalah pelatih yang disiplin, tetapi tetap bisa bersikap ramah saat berada di luar lapangan. “Orangnya disiplin banget, baik banget. Luculah, sering bercanda sama anak-anak juga. Waktunya ada bercanda, ada bercandanya juga,” tambahnya.

Berbeda dengan Akira, Alleana mengatakan bahwa pelatih Timo Scheunemann memiliki karakter yang lebih tegas. “Aku sukanya karena Coach Timo orangnya tegas, kan. Semakin kita digalakin sama dia, semakin kita terpacu lebih baik. Karena dibilangin sama pelatih bukan berarti kita harus nge-down, tapi semakin kita ingin menjadi lebih baik,” katanya.

Sosok Timo yang Tegas

Timo Scheunemann sempat menjadi sorotan setelah video yang menampilkan sikap tegasnya kepada salah satu pemain viral di media sosial. Dalam video tersebut, Timo sedang menegur seorang pemain yang tidak mau terbuka mengenai cederanya saat berlatih menjelang pertandingan pembuka Piala AFF Wanita U-16. Lucunya, Alleana adalah sosok yang menggendong pemain tersebut. Menurut Alleana, ini memang sifat alami dari pelatihnya. “Ya memang dia apa pun itu orangnya tegas banget. Tapi mungkin komunikasi antar pemain dan pelatih, aku nggak tahu itu gimana. Tapi aku di situ yang gendong Febri soalnya. Terus aku bilang, ‘Siap, Coach’ aja. Jangan dibales apa-apa,” ujarnya.

Perbedaan Budaya Membentuk Gaya Latihan

Alleana menyebut bahwa perbedaan latar belakang budaya antara pelatih Jepang dan Jerman membuat gaya melatih keduanya jauh berbeda. “Beda banget pastinya. Aku juga pas dari pelatih Coach Akira ke pelatih Coach Timo itu, sesuainnya juga beda. Jadi agak kaget sebenarnya. Tapi aku harusnya sesuain pelatih yang latih aku,” katanya.

Namun, ketika ditanya siapa yang lebih galak, Alleana mengaku keduanya sama-sama punya ketegasan yang seimbang. “Dua-duanya galak, sama-sama tegas. Imbanglah galaknya,” ucapnya sambil tersenyum.

Rasa Syukur atas Kesempatan yang Diberikan

Meski berbeda pendekatannya, Alleana tetap merasa bersyukur bisa mendapatkan banyak kesempatan di tahun ini. Baginya, dipercaya tampil di tiga kelompok usia hingga sempat merasakan pemanggilan ke timnas senior merupakan pengalaman yang berharga. “Alhamdulillah banget bisa dipercaya sama pelatih, sama teman-teman juga. Terima kasih udah percayain aku,” pungkasnya.