Peningkatan Layanan Air Bersih di Kota Palu
Balai Penataan Bangunan, Prasarana, dan Kawasan Sulawesi Tengah terus berupaya meningkatkan kualitas layanan air bersih di Kota Palu. Salah satu langkah yang dilakukan adalah penguatan pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Hal ini diwujudkan melalui penandatanganan berita acara pengelolaan SPAM yang telah dibangun di wilayah tersebut, khususnya SPAM Uveta dan SPAM Poboya.
Penandatanganan berita acara ini dilakukan oleh Kepala Balai, Firman Aksara, bersama jajaran mitra pengelola. Tujuannya adalah untuk memperkuat koordinasi dan menjaga keberlanjutan sistem layanan air bersih yang sudah ada. SPAM Uveta dan Poboya menjadi dua sumber utama dalam mendistribusikan air bersih ke berbagai wilayah di Kota Palu.
Dengan infrastruktur yang telah dibangun, layanan air bersih diharapkan dapat diperluas dan ditingkatkan secara bertahap. Firman Aksara menyampaikan harapan bahwa melalui kerja sama ini, pelayanan air bersih kepada masyarakat bisa semakin maksimal. Bahkan, cakupan pelayanan bisa ditambah lewat sambungan rumah ke rumah.
Salah satu langkah strategis ke depan adalah mendorong perluasan area pelayanan SPAM, termasuk penambahan sambungan rumah tangga (SR) agar semakin banyak masyarakat yang mendapatkan akses air bersih langsung ke rumah. Dengan koordinasi yang baik antar-instansi, SPAM di Kota Palu diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai penyedia air teknis, tetapi juga sebagai sistem distribusi air bersih yang berkelanjutan dan merata.
Firman menegaskan bahwa air bersih merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang tidak bisa ditunda pemenuhannya. Oleh karena itu, sistem yang telah dibangun harus dikelola secara profesional dan berkelanjutan agar memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat. Pengelolaan SPAM yang terstruktur diharapkan mampu menjawab tantangan urbanisasi dan peningkatan jumlah penduduk yang membutuhkan layanan air berkualitas.
Situasi Air Bersih di Kota Palu
Kualitas dan Ketersediaan Air
Hasil pemantauan kualitas air sungai di Palu pada tahun 2024 menunjukkan bahwa 52 persen dari titik pantau mengalami pencemaran ringan, sedangkan 48 persen sisanya masih memenuhi standar mutu. Namun, akses masyarakat terhadap jaringan air perpipaan dari Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) AVO Kota Palu masih terbatas di beberapa wilayah.
Sebagai contoh, di Kelurahan Taipa, mayoritas warga (sekitar 66 persen) masih mengandalkan sumur bor atau sumur gali sebagai sumber air minum. Di hunian tetap (huntap) korban bencana, seperti di Balaroa dan Petobo, warga sering kali mengeluhkan pasokan air bersih yang kurang memadai sejak bencana 2018.
Upaya dan Program Peningkatan
Pemerintah Kota Palu mendorong warga untuk beralih menggunakan layanan Perumdam AVO Palu agar pelayanan bisa lebih optimal dan cepat. Selain itu, Perumdam AVO Kota Palu telah menjalin kerja sama dengan PT Citra Palu Minerals (CPM) untuk penyediaan air bersih, yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan sebesar 70% serta memperkuat infrastruktur air bersih di kota.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Kementerian ESDM juga telah meluncurkan program-program untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Sulawesi Tengah. Beberapa program yang diluncurkan antara lain pembangunan dan optimalisasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), serta program "Air Bersih Siap Minum" untuk para penyintas bencana.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!