
Keunikan Pantai Batu Hijau Ende yang Menjadi Sumber Penghidupan
Pantai Batu Hijau di Desa Penggajawa, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende memiliki pesona alami yang memikat. Berbeda dari pantai-pantai lainnya di pesisir Selatan Pulau Flores, kawasan ini dikenal dengan hamparan batu berwarna hijau alami yang membentang luas di sepanjang pesisir. Keunikan ini telah menjadi daya tarik bagi wisatawan maupun pelaku usaha batu hias.
Selama puluhan tahun, warga setempat memanfaatkan kekayaan alam ini untuk mencari penghidupan. Batu-batu hijau dikumpulkan, disortir, dan dijual sebagai bahan penghias taman, eksterior rumah, atau bahkan untuk keperluan artistik. Permintaan dari luar daerah seperti Surabaya, Jawa Timur, terus meningkat, memberikan penghasilan tambahan bagi masyarakat.
Meski telah dieksplorasi selama bertahun-tahun, keberadaan batu hijau di kawasan ini seolah tak pernah habis. Setiap kali ombak datang dan surut, batu-batu baru tampak bermunculan dari balik pasir. Kondisi ini menjadikan Pantai Batu Hijau sebagai salah satu sumber ekonomi, meskipun masih dikelola secara tradisional oleh masyarakat.
Banyak warga, baik tua maupun muda, turun langsung ke pantai setiap hari untuk mengumpulkan batu, mengangkutnya dengan karung di sepanjang jalan di Desa Penggajawa, dan menjajakan hasilnya kepada para pembeli lokal maupun dari luar daerah.
Salah satu pasangan suami istri yang bekerja di sini adalah Muhammad Faisal dan Siti Halijah. Mereka sudah bekerja sebagai penjual batu hijau sejak tahun 2000 lalu. Dalam sebulan, rata-rata mereka mendapatkan penghasilan Rp 750.000. Harga satu karung batu hijau berbagai ukuran dijual dengan harga Rp 15.000/karung.
Dalam satu hari, Faisal dan Siti biasanya memilih batu sesuai dengan jumlah yang terbawa ombak ke bibir pantai. Jika batunya banyak, mereka bisa memilih banyak, dan jika sedikit, hanya sedikit yang dipilih. Pembeli biasanya orang-orang di sekitar, tetapi juga ada yang mengirim ke Surabaya dan daerah Jawa lainnya. Kadang dalam sehari bisa terjual hingga 100 karung.
Selain Faisal dan Siti, warga Desa Penggajawa lainnya juga mencari penghasilan tambahan dengan menjual batu hijau. Salah satunya adalah Gummara. Ia tidak hanya berkebun, tetapi juga setiap sore memilih batu hijau di pesisir pantai, kemudian dipilah dan diisi dalam karung untuk dijual. Harga jual batu hijau sama dengan milik Faisal dan Siti, yaitu Rp 15.000/karung 25 kg.
Gummara sudah menjalani pekerjaan ini selama empat tahun terakhir. Meskipun penghasilannya tidak menentu, ia tetap melakoninya karena membantu perekonomian keluarganya. Dalam satu bulan, kadang dapat, kadang tidak, tergantung pembeli dan rejeki. Kadang dalam satu hari hanya bisa menjual satu karung saja.
Baik Faisal, Siti, maupun Gummara tetap menjual batu hijau. Pekerjaan ini menjadi bagian dari kehidupan mereka, meskipun tidak stabil. Namun, dengan semangat dan ketekunan, mereka terus berusaha memenuhi kebutuhan keluarga.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!