
Keunikan Desa Penglipuran di Bali yang Harus Diketahui
Jika Anda merencanakan liburan ke Bali, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi Desa Penglipuran. Lokasinya berada searah dengan Kintamani, menjadikannya sebagai destinasi wisata favorit di Kabupaten Bangli. Desa ini tidak hanya menawarkan pemandangan alam yang indah, tetapi juga memiliki nilai budaya dan tradisi yang sangat kental.
Desa Penglipuran terletak di Kabupaten Bangli, Bali, dan dikenal sebagai salah satu desa terbersih di dunia. Dari pusat kota Denpasar, jarak tempuhnya sekitar 45 kilometer, sedangkan dari pusat kota Bangli hanya membutuhkan waktu 5 menit. Kebersihan dan keindahan lingkungan ini menjadi salah satu daya tarik utama bagi para pengunjung.
Prestasi yang Menggembirakan
Desa Penglipuran telah meraih berbagai penghargaan bergengsi yang membuktikan bahwa upaya pengelolaan pariwisata berbasis komunitas berhasil dilakukan. Salah satunya adalah penghargaan Best Tourism Villages pada tahun 2023. Selain itu, desa ini juga mendapatkan penghargaan seperti Indonesia Sustainable Tourism Award, Kalpataru, dan Top 100 Sustainable Destination. Penghargaan-penghargaan ini bukan hanya sekadar ajang promosi, tetapi juga bentuk pengakuan atas keberhasilan warga dalam menjaga kelestarian lingkungan dan kebersihan.
Penghargaan dari Pihak Internasional
Berdasarkan data dari UNWTO (United Nations World Tourism Organization), Desa Penglipuran mendapatkan penghargaan sebagai salah satu dari 54 desa terbaik di dunia dalam kategori Best Tourism Villages. Penghargaan ini diberikan karena komitmen warga dalam menjaga kebersihan, kelestarian lingkungan, serta kenyamanan bagi para pengunjung. Hal ini menunjukkan bahwa desa ini menjadi contoh yang baik dalam pengelolaan pariwisata berkelanjutan.
Filosofi Tri Hita Karana
Dalam kehidupan masyarakat Hindu Bali, Desa Penglipuran menerapkan filosofi Tri Hita Karana. Filosofi ini mengajarkan harmoni antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam, dan sesama manusia. Selain itu, tata wilayah desa ini juga disesuaikan dengan konsep Tri Mandala, yaitu pembagian wilayah menjadi tiga bagian: utama mandala (wilayah suci), madya mandala (wilayah tengah), dan nista mandala (wilayah luar).
Budaya dan Kesenian yang Menarik
Selain keindahan visual, Desa Penglipuran juga memiliki kekayaan seni dan budaya yang masih dilestarikan. Salah satu acara tahunan yang terkenal adalah Penglipuran Village Festival. Acara ini rutin diadakan setiap tahun dan menampilkan atraksi budaya, tarian, serta penampilan musisi lokal Bali. Pertunjukan ini menjadi ajang untuk memperkenalkan kekayaan budaya desa kepada pengunjung.
Arsitektur dan Topografi yang Unik
Struktur bangunan di Desa Penglipuran memiliki ciri khas yang konsisten. Gerbang utama rumah-rumah, yang dikenal dengan istilah "angkul-angkul", dibuat seragam sebagai simbol kesetaraan antar warga. Selain itu, desa ini juga dikelilingi oleh hutan bambu yang menjadi bagian dari wilayah desa. Topografi dan arsitektur yang unik ini memberikan kesan khas dan memperkuat identitas desa.
Kesimpulan
Desa Penglipuran merupakan destinasi yang layak dikunjungi bagi siapa saja yang ingin merasakan kehidupan harmonis, tata wilayah tradisional, serta komitmen dalam menjaga kebersihan dan budaya lokal. Dengan kombinasi alam, budaya, dan kebersihan yang terjaga, desa ini menjadi contoh yang baik dalam pengelolaan pariwisata berkelanjutan. Jika Anda berkunjung ke Bali, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi Desa Penglipuran.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!