
Wisata Religi dan Sejarah yang Menarik di Lamongan
Lamongan tidak hanya dikenal dengan berbagai kuliner khasnya seperti soto ayam atau pecel lele, tetapi juga memiliki potensi wisata alam dan sejarah yang sangat menarik. Selain keindahan Goa Maharani dan pesona Pantai Tanjung Kodok, kota ini juga menjadi tempat peristirahatan salah satu tokoh penting dalam sejarah Islam di Indonesia, yaitu Sunan Drajat.
Kini, pemerintah setempat sedang aktif mengembangkan wisata religi yang memiliki nilai historis. Tujuannya adalah untuk memberikan berbagai pilihan destinasi wisata kepada pengunjung agar tidak terasa monoton. Salah satu lokasi yang sedang dikembangkan adalah Makam Sendang Duwur.
Makam Bersejarah di Atas Bukit
Meski letaknya berjarak sekitar 68,1 km dari pusat kota Gresik, makam ini memiliki ciri khas yang berbeda dari makam biasanya. Di tempat ini, jenazah yang dimakamkan adalah Raden Noer Rahman, seorang tokoh penyebar agama Islam di Lamongan. Ia diperkirakan hidup pada masa transisi antara Hindu dan Islam di Nusantara.
Dari informasi yang terpampang di sekitar makam, Raden Noer Rahman adalah putra dari Syeikh Abdul Kohar asal Baghdad dan menikah dengan Dewi Sukarsih, putri dari Tumenggung Sedayu Raden Joyo Sasmito. Nama "Sendang Duwur" berasal dari desa yang berada di atas bukit Amitunon. Konon, Sunan Sendang memiliki keistimewaan dapat memindahkan masjid dalam waktu satu malam. Masjid tersebut kini berada di sisi kiri gerbang masuk kompleks makam dan masih digunakan sebagai tempat ibadah hingga saat ini.
Paduan Wisata Religi Bersejarah dengan Pemandangan Alam yang Memukau
Saat memasuki kompleks makam, pengunjung akan disambut oleh gapura candi bentar yang dihiasi ukiran khas Majapahit. Di sekitar area ini juga terdapat makam-makam kuno yang nisannya bertuliskan angka 14-15M dalam huruf hijaiyah. Menurut penelitian yang dilakukan Wiandik berjudul "Aspek-aspek Akulturasi pada Kepurbakalaan Sendang Duwur di Paciran, Lamongan", tulisan tersebut menunjukkan tahun kematian dan pengaruh Islam di wilayah Lamongan.
Sunan Sendang dimakamkan tepat di belakang masjid Sendang Duwur yang berada di puncak bukit. Sepanjang perjalanan dari gapura menuju makam sang Sunan, peziarah akan melewati jalan setapak yang dikelilingi makam kuno di lereng bukit kapur. Sebelum memasuki bangunan makam, para peziarah harus melewati gapura penuh ukiran yang dibuat pendek, sehingga mereka harus menunduk sebagai tanda penghormatan.
Setelah itu, peziarah harus menaiki puluhan anak tangga untuk mencapai bangunan makam yang berada di atas bukit. Pengalaman ini memberikan sensasi unik dan kesan mendalam bagi siapa pun yang berkunjung.
Jika kamu berencana melakukan perjalanan ke Lamongan, tidak ada salahnya untuk mampir ke Makam Sendang Duwur. Tempat ini menawarkan pengalaman wisata religi dan sejarah yang sangat menarik serta pemandangan alam yang luar biasa. Jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan keunikan dan keindahan yang ditawarkan oleh tempat ini.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!