
Pameran Karya Seni “Struggle” oleh Pelukis Muda Neurodivergen
Di Yogyakarta, sebuah pameran seni yang menarik perhatian publik berlangsung di Ruang Dalam Art House, Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. Pameran ini bertajuk “Struggle” dan menampilkan lebih dari 50 karya lukisan yang dibuat oleh empat pelukis muda neurodivergen, terutama anak-anak autistik. Acara ini digelar mulai tanggal 23 hingga 29 Agustus 2025.
Empat seniman yang ikut serta dalam pameran ini adalah Anugrah Fadly Kreatoseniman (Uga) dari Yogyakarta, Raphael Jason Imanuel (Rapha) dari Jakarta, Reynaldi Kristian (Aldy) dari Yogyakarta, dan Sandy Salman Wahyudi (Way) dari Jakarta. Setiap seniman membawa karya-karyanya yang unik dan penuh makna. Menurut inisiator pameran, Samodro, jumlah karya yang dipamerkan mencapai sekitar 58. Rincian karyanya antara lain: Rafael memiliki sekitar 19 karya, Sandy sekitar 10 karya, Anugerah sebanyak 13 karya, dan Reynaldy menyumbangkan 15 karya.
Samodro menjelaskan bahwa semua seniman yang terlibat dalam pameran ini adalah anak-anak autistik. Mereka masih berusia antara 21 hingga 27 tahun. Ia mengungkapkan alasan pemilihan judul “Struggle” karena setiap seniman yang terlibat sedang melalui proses perjuangan dalam keberbedaan mereka.
“Neurodivergen merujuk pada orang-orang yang memiliki cara berpikir yang berbeda dari kita. Mereka memiliki pola pikir yang tidak sama dengan kebanyakan orang,” jelas Samodro. Ia menambahkan bahwa judul “Struggle” mencerminkan perjuangan yang dilakukan oleh para seniman tersebut dalam hidup mereka.
Pameran ini juga menjadi bagian dari perayaan bulan kemerdekaan RI. Samodro menghubungkannya dengan semangat perjuangan yang selalu dikenang dalam momen 17 Agustus. “Ini seperti mengisi kemerdekaan dengan perjuangan mereka,” tambahnya.
Selain itu, pameran ini juga menjadi wadah untuk menunjukkan bahwa seni bisa menjadi sarana ekspresi diri bagi siapa pun, termasuk mereka yang memiliki perbedaan. Dengan memamerkan karya-karya mereka, para seniman ini memberikan pesan bahwa setiap orang memiliki hak untuk dilihat, didengar, dan dihargai.
Berikut beberapa foto yang menampilkan karya-karya seni yang dipamerkan:
- Foto 1: Lukisan karya Uga yang menunjukkan perasaan dan pengalaman pribadi.
- Foto 2: Karya Rapha yang menggambarkan perjalanan spiritual dan refleksi diri.
- Foto 3: Lukisan Aldy yang penuh warna dan energi.
- Foto 4: Karya Way yang menampilkan simbol-simbol kehidupan dan harapan.
Pameran ini tidak hanya menjadi ajang pameran seni biasa, tetapi juga menjadi bentuk dukungan terhadap komunitas neurodivergen. Dengan adanya pameran seperti ini, diharapkan masyarakat lebih memahami dan menerima perbedaan yang ada dalam diri seseorang.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!