Asal Mula Slank: Musik, Drama, dan Perubahan yang Membentuk Mereka

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Sejarah Perjalanan Slank, Band Legendaris Indonesia

Slank adalah salah satu band rock paling berpengaruh di Indonesia. Mereka pertama kali terbentuk pada 26 Desember 1983 di Jakarta. Awalnya, band ini dibentuk oleh Bimbim (drum), Bongky (gitar), Erwan (vokal), Kiki (gitar), dan Dewi BDN (bass). Dalam perjalanan mereka, Slank mengalami banyak perubahan formasi, tetapi selalu mempertahankan gaya musik yang khas.

Sebelum membentuk Slank, Bimbim telah bergabung dengan sebuah grup bernama Cikini Stone Complex (CSC) bersama teman-temannya dari sekolah menengah. Ketika CSC bubar, Bimbim mengajak sepupunya, Deni BDN, untuk membentuk band baru. Awalnya, band ini diberi nama Level, namun tidak bertahan lama. Akhirnya, mereka memilih nama Slank, yang terinspirasi dari sebutan teman-teman yang sering menyebut mereka “cowok slank”, menggambarkan gaya santai dan slengean mereka.

Penampilan perdana Slank dengan nama baru ini terjadi di Universitas Nasional Jakarta, dan mereka langsung tampil dengan lagu-lagu ciptaan mereka sendiri. Musik mereka yang kental dengan pengaruh rock Barat, khususnya Van Halen, mulai menarik perhatian publik. Namun, pada tahun 1984, terjadi pergantian anggota. Gitaris Kiki memutuskan untuk hengkang, dan Slank menggaet Adri sebagai gitaris baru. Masuknya Adri membawa nuansa baru pada musik Slank, termasuk penambahan alat musik yang belum pernah digunakan sebelumnya, yaitu hibos.

Tahun 1985 menjadi titik penting dalam sejarah Slank karena vokalis Erwan memutuskan untuk melanjutkan studi di Amerika Serikat. Posisi vokalis kemudian digantikan sementara oleh Uti Suharyani dan Lala, meskipun tidak bertahan lama karena ketidakcocokan. Slank kembali mengganti vokalis pada tahun 1986 dengan Weiwei, mantan vokalis Cikini Stone Complex. Formasi band ini terus berubah dengan beberapa pergantian anggota, hingga akhirnya pada tahun 1989, mereka menetapkan formasi yang lebih stabil, termasuk menggandeng Indra Qadarsih sebagai keyboardist.

Pada 1990, setelah beberapa tahun berjuang untuk dikenal, Slank merilis album pertama mereka yang berjudul Suit Suit He He dengan lagu andalan “Maafkan”. Album ini sukses di pasaran dan meraih penghargaan sebagai album dengan penjualan terbaik tahun 1990-1991. Kesuksesan ini didukung oleh lirik yang mewakili kegelisahan dan semangat muda, serta video klip yang turut mempopulerkan lagu-lagu mereka.

Di tahun-tahun berikutnya, Slank terus bereksperimen dengan musik mereka. Pada album kedua, Kangkungan, mereka semakin berani mengekspresikan emosi melalui lirik dan musik cadas. Lagu “Terlalu Manis” dan “Mawar Merah” menjadi hit besar, membawa Slank ke puncak popularitas. Penghargaan pun datang bertubi-tubi, menjadikan mereka salah satu band paling berpengaruh di Indonesia pada awal 1990-an.

Namun, kesuksesan tidak selamanya tanpa tantangan. Masalah internal dan ketergantungan pada narkoba mulai mengganggu produktivitas mereka. Hal ini mengakibatkan penundaan dalam proses rekaman album ketiga mereka yang diberi judul Tips Plesetan. Meski begitu, album ini tetap berhasil meraih penghargaan dan mencetak lagu-lagu hits seperti “Mau Beli Tidur” dan “Kirim Aku Bunga”.

Pada tahun 1994, Slank memilih jalur independen, memutuskan untuk tidak lagi bergantung pada manajer dan label besar. Mereka mendirikan Pulau Biru Production dan label rekaman Fish Records. Keputusan ini memberi mereka kebebasan lebih besar dalam berkarya. Album Generasi Biru yang mereka rilis melalui label baru ini berhasil meraih penghargaan double platinum dan membawa Slank ke puncak kejayaan kembali. Lagu “Kamu Harus Pulang” dan “Terbunuh Sepi” menjadi hits besar di tahun 1994.

Namun, pergolakan dalam tubuh Slank terus berlanjut. Pengaruh narkoba dan ketegangan antara personel menyebabkan perselisihan. Puncaknya, beberapa personel, seperti Bongky dan Indra Q, memutuskan untuk keluar. Hanya tersisa Bimbim dan Kaka yang bertahan, yang menandai perubahan besar dalam formasi band.

Pada 1996, Slank merilis album kelima mereka, Minoritas, yang unik dengan penulisan lirik yang terbalik di sampul album. Lagu-lagu dari album ini, seperti “Bang Bang Tut” dan “Kalau Kau Ingin Jadi Pacarku”, menjadi hits dan memperkuat posisi Slank sebagai band rock paling berpengaruh di Indonesia.

Perjalanan Slank dari tahun 1983 hingga 1996 mencerminkan dinamika sebuah band yang berjuang keras untuk mendapatkan pengakuan, namun juga harus menghadapi banyak tantangan, baik dari dalam maupun luar band. Di balik segala kesulitan tersebut, mereka tetap menjadi salah satu simbol musik rock Indonesia yang paling ikonik.