
Perkembangan Terbaru di Sektor Otomotif dan Teknologi
NavInfo, salah satu penyedia peta digital terbesar di Tiongkok, dilaporkan sedang dalam proses akuisisi perusahaan robotika kendaraan otonom bernama Jianzhi Robotics. Informasi ini pertama kali disampaikan oleh LatePost, yang mengklaim memiliki sumber internal yang menyebutkan bahwa proses akuisisi sedang dalam tahap akhir. Meski begitu, NavInfo belum memberikan pernyataan resmi mengenai hal ini.
Sejak tahun 2023, NavInfo telah menetapkan strategi untuk menjadi perusahaan Tier 1 dalam bidang kendaraan otonom. Meskipun telah berhasil memproduksi berbagai produk dasar seperti sistem parkir otomatis dan pengemudi otomatis, perkembangan mereka di segmen mid-to-high-end masih kurang signifikan. Inilah yang membuat akuisisi Jianzhi Robotics menjadi langkah strategis penting.
Jianzhi Robotics didirikan pada tahun 2021 dan dikenal memiliki keunggulan teknologi khusus dalam produksi massal full-stack yang didasarkan pada chip J6E/M dari Horizon Robotics. Kemampuan ini sangat langka dan hanya dimiliki oleh sejumlah kecil perusahaan di dunia. Dengan memiliki kemampuan ini, Jianzhi Robotics menjadi aset yang sangat berharga bagi NavInfo.
Salah satu keunggulan utama Jianzhi adalah solusi NOA (Navigate on Autopilot) berkecepatan tinggi yang berbasis chip J6E. Solusi ini akan memasuki tahap produksi massal pada kuartal keempat tahun ini, menjadikannya sebagai aset strategis yang bisa memperkuat posisi NavInfo dalam pasar kendaraan otonom.
Di sisi lain, CEO Uber, Dara Khosrowshahi, baru-baru ini memberikan pujian tinggi terhadap industri kendaraan listrik (EV) Tiongkok. Ia menyebutnya sebagai "luar biasa" dan mengakui inovasi yang terjadi di sektor otomotif Tiongkok sebagai sesuatu yang "belum pernah terjadi sebelumnya."
Pujian ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya, CEO Ford, Jim Farley, juga menyatakan bahwa teknologi EV Tiongkok jauh lebih unggul dibandingkan negara-negara Barat. Menurut Khosrowshahi, keberhasilan produsen mobil Tiongkok didorong oleh persaingan domestik yang sangat ketat. Setiap kota atau provinsi di Tiongkok berlomba-lomba untuk menciptakan perusahaan EV yang sukses.
Kondisi ini menciptakan "persaingan dari bawah ke atas" antara lebih dari 100 produsen mobil. Hal ini sejalan dengan arah strategis pemerintah Tiongkok dalam mendukung inovasi dan pertumbuhan industri otomotif. Menurut Khosrowshahi, ini menjadi keuntungan ganda dari kombinasi kebijakan dan kompetisi yang ketat.
Perusahaan seperti BYD dan Geely mampu bertahan dan berkembang karena mereka telah melewati "cobaan hidup atau mati yang sesungguhnya." Kecepatan inovasi dan laju pengembangan di Tiongkok, menurut pandangan Khosrowshahi, benar-benar luar biasa. Pernyataan ini menunjukkan bahwa Uber, yang saat ini aktif mendorong para pengemudinya untuk beralih ke kendaraan listrik, sangat memahami dinamika pasar global yang sedang berubah.
Faktor-faktor yang Mendorong Pertumbuhan Industri Otomotif Tiongkok
Beberapa faktor utama yang mendorong pertumbuhan industri otomotif Tiongkok antara lain:
- Persaingan domestik yang ketat: Setiap kota dan provinsi berlomba-lomba menciptakan perusahaan EV yang sukses.
- Dukungan pemerintah: Kebijakan pemerintah yang mendukung inovasi dan pengembangan teknologi.
- Inovasi cepat: Perusahaan-perusahaan Tiongkok mampu mengembangkan teknologi dengan kecepatan yang sangat tinggi.
- Kemampuan produksi massal: Banyak perusahaan memiliki kemampuan untuk memproduksi dalam skala besar.
Dengan kombinasi faktor-faktor tersebut, industri otomotif Tiongkok semakin memperkuat posisinya di pasar global. Proses akuisisi oleh NavInfo dan dukungan dari para pemimpin industri internasional menunjukkan bahwa Tiongkok tidak hanya menjadi pusat produksi, tetapi juga pusat inovasi di sektor otomotif.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!