Demo 25 Agustus, 15 Orang Ditangkap: Pelajar hingga Anarkis Diidentifikasi

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Demonstrasi Mahasiswa Berujung Ricuh di Depan Gedung DPR RI

Pada hari Senin, 25 Agustus 2025, terjadi aksi demonstrasi yang berlangsung di depan Gedung DPR RI. Aksi ini berakhir dengan keributan dan kerusakan pada beberapa fasilitas umum. Polisi kemudian mengambil tindakan tegas dengan mengamankan sebanyak 15 orang peserta demonstrasi yang diduga terlibat dalam bentrokan tersebut.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menjelaskan bahwa para demonstran diamankan karena mencoba menerobos masuk ke kawasan parlemen serta melakukan tindakan vandalisme. Ia menyebutkan bahwa dari total 15 orang yang diamankan, empat di antaranya adalah pelajar SMA/SMK. Sementara itu, 11 orang lainnya diduga berasal dari kelompok anarko.

Empat pelajar yang masih aktif sebagai siswa tersebut diamankan untuk pembinaan lebih lanjut. Polisi juga akan memanggil pihak sekolah dan orang tua guna memberikan arahan agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Sementara itu, 11 orang lainnya terdiri dari remaja hingga dewasa dengan latar belakang beragam, mulai dari buruh, pekerja lepas, hingga pengangguran.

Polisi juga menyita sejumlah barang yang dianggap berpotensi digunakan untuk aksi anarkis, meskipun jenis barang tersebut belum dirinci secara spesifik. Salah satu hal menarik dari aksi ini adalah nama gerakan yang digunakan oleh kelompok demonstran, yaitu “Seruan Aksi One Piece”. Mereka terlihat membawa bendera Merah Putih serta spanduk bergambar karakter anime populer One Piece.

Meski demikian, mereka tidak membawa poster tuntutan seperti biasanya dalam aksi unjuk rasa. Tuntutan yang disampaikan meliputi Pembubaran DPR, Pengesahan RUU Perampasan Aset, Penolakan komersialisasi Pendidikan, serta Penolakan praktik politik dinasti.

Situasi memanas saat massa aksi mendorong pagar besi Gedung DPR, merusak barikade beton jalur TransJakarta, hingga melempari aparat dengan batu. Respons polisi dengan tembakan gas air mata untuk membubarkan massa, terutama ketika mereka mulai bergerak ke arah jalur Tol Dalam Kota.

Kondisi baru kembali kondusif setelah aparat tambahan dari Brimob dan TNI dikerahkan sekitar pukul 13.31 WIB. Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menegaskan bahwa siapa pun yang terbukti melakukan perusakan dan melawan aparat akan diproses secara hukum. Ia juga mengimbau kepada adik-adik mahasiswa dan pelajar agar menyampaikan aspirasi secara damai dan sesuai aturan.

Jenis-Jenis Tuntutan yang Disampaikan

Beberapa tuntutan utama yang disampaikan oleh kelompok demonstran antara lain:

  • Pembubaran DPR: Permintaan agar lembaga legislatif dibubarkan.
  • Pengesahan RUU Perampasan Aset: Mereka menuntut undang-undang yang mengatur perampasan aset.
  • Penolakan Komersialisasi Pendidikan: Menentang pendidikan yang dianggap menjadi bisnis.
  • Penolakan Praktik Politik Dinasti: Menolak sistem politik yang dianggap hanya dimiliki oleh keluarga tertentu.

Langkah yang Diambil oleh Pihak Berwenang

Selain mengamankan para peserta demonstrasi, pihak berwenang juga melakukan langkah-langkah pencegahan dan penanganan darurat. Beberapa langkah yang dilakukan antara lain:

  • Pemanggilan Sekolah dan Orang Tua: Untuk memberikan arahan agar kejadian serupa tidak terulang.
  • Pengamanan Tambahan: Pengerahan aparat Brimob dan TNI untuk menenangkan situasi.
  • Penyitaan Barang: Pengambilan barang yang dianggap berpotensi digunakan untuk tindakan anarkis.

Kesimpulan

Aksi demonstrasi yang berlangsung di depan Gedung DPR RI pada tanggal 25 Agustus 2025 menunjukkan semangat dan kepedulian masyarakat terhadap isu-isu penting. Namun, tindakan yang diambil oleh para peserta demonstrasi juga menimbulkan kerugian dan kerusakan. Pihak berwenang berkomitmen untuk menegakkan hukum dan menjaga keamanan, sambil tetap menghargai hak masyarakat untuk menyampaikan aspirasi secara damai.