Literasi Keuangan: Kunci Menuju Kemandirian Ekonomi dan Kesejahteraan Nasional

Peran Literasi Keuangan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi

Literasi keuangan menjadi salah satu aspek penting yang harus dikuasai masyarakat untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap pengelolaan keuangan. Hal ini tidak hanya membantu individu, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan bangsa secara keseluruhan. Dengan peningkatan literasi keuangan, masyarakat akan lebih mampu mengambil keputusan finansial yang tepat dan meminimalkan risiko kesalahan dalam pengelolaan uang.

Program literasi keuangan yang dijalankan oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM) berperan penting dalam mendukung target inklusi keuangan nasional. Program ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan ekonomi rumah tangga, menekan potensi praktik keuangan ilegal, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam sektor formal. Melalui pendekatan yang terstruktur dan terarah, PNM berhasil menciptakan dampak positif yang nyata bagi masyarakat.

Salah satu inisiatif yang dilakukan PNM adalah pembentukan OJK Peduli Syariah Termasif. Inisiatif ini semakin relevan dengan dinamika ekonomi masyarakat Indonesia, khususnya dalam menghadapi tantangan keuangan yang kompleks. Dengan adanya program edukasi keuangan berbasis syariah, masyarakat memiliki akses lebih luas untuk memilih instrumen finansial sesuai dengan kebutuhan dan keyakinan mereka.

Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menegaskan bahwa literasi keuangan merupakan jembatan menuju kemandirian ekonomi dan kesejahteraan bangsa. Ia menyebutkan bahwa program literasi keuangan yang aktif, merata, dan terlaporkan dengan baik menjadi indikator keberhasilan PNM dalam mendukung agenda inklusi keuangan nasional. Menurutnya, penguasaan ilmu keuangan memberikan manfaat besar bagi masyarakat, termasuk kemampuan untuk mengelola keuangan keluarga dan berkontribusi pada stabilitas ekonomi nasional.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan apresiasi terhadap kinerja PNM dalam menjalankan program literasi keuangan yang inspiratif. Penghargaan yang diberikan dalam Financial Literacy Award 2025 menunjukkan bahwa literasi keuangan bukan hanya sekadar program, tetapi juga strategi pembangunan bangsa yang penting. Penghargaan ini juga menjadi cerminan dari komitmen PNM dalam melindungi konsumen dan memperluas akses keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat.

Dalam momentum Bulan Literasi Keuangan dan peringatan Hari Indonesia Menabung, PNM meraih dua penghargaan bergengsi. Pertama, Lembaga Keuangan Khusus dan Fintech dengan Program Literasi Keuangan Teraktif. Kedua, PUJK dengan Pembentukan OJK Peduli Syariah Termasif. Penghargaan ini menjadi bentuk pengakuan atas dedikasi PNM dalam membantu masyarakat prasejahtera, khususnya nasabah PNM Mekaar.

Penghargaan ini juga menjadi pengingat akan tanggung jawab besar yang diemban PNM. Selain menjalankan fungsi pembiayaan, PNM juga fokus pada pemberdayaan masyarakat melalui program-program yang mampu membangun kapasitas masyarakat agar mandiri secara berkelanjutan. Capaian PNM tidak hanya terlihat dari jumlah program yang dijalankan, tetapi juga dari efektivitasnya dalam menjangkau segmen masyarakat yang sebelumnya memiliki keterbatasan akses keuangan formal.

Dengan penghargaan ganda dari OJK, posisi PNM sebagai lembaga keuangan yang berkomitmen pada pemberdayaan masyarakat semakin diperkuat. Program literasi keuangan yang dilakukan PNM tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga membuka peluang untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil dan berkelanjutan.