
Kelompok Lansia Lateri Sabet Juara di Semua Kategori Lomba Perayaan HUT Kota Ambon ke-450
Di tengah antusiasme masyarakat, para lansia dari kelurahan Lateri berhasil memperoleh kemenangan dalam berbagai kategori lomba yang digelar dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-450 Kota Ambon. Acara ini menjadi ajang yang sangat dinantikan oleh warga setempat, terutama bagi kalangan lansia yang menunjukkan semangat dan kegigihan mereka dalam berpartisipasi.
Kemenangan di Berbagai Kategori
Dalam lomba senam lansia, kelompok dari Lateri tampil mengesankan dengan penampilan yang penuh energi dan harmonis. Mereka menggunakan baju berwarna putih yang diberi hiasan selendang tenun, mencerminkan kekayaan budaya lokal. Seluruh peserta tampak seirama dengan lantunan lagu "Tabola Bale", yang memberikan nuansa tradisional namun tetap dinamis.
Selain itu, Naken Tubalawony juga meraih kemenangan di dua kategori lainnya, yaitu fashion show baju Papalele dan lomba joget gembira. Dalam kedua lomba tersebut, Naken memakai busana kebaya Papalele yang khas serta membawa dulang berisi sagu gula dan pisang sebagai simbol kebersamaan dan kerja sama.
Kunci Kesuksesan: Semangat dan Kepercayaan Diri
Meskipun sudah berusia lanjut, semangat dan antusiasme para peserta tidak pernah pudar. Naken Tubalawony, salah satu peserta lansia dari kelurahan Lateri, menjelaskan bahwa kunci dari keberhasilan mereka adalah saling menghargai, mendengarkan arahan pelatih, dan memiliki rasa percaya diri tinggi.
“Kuncinya adalah saling menghargai satu sama lain, mendengarkan arahan dari pelatih, dan percaya diri,” ujar Naken dengan penuh keyakinan. Ia menambahkan bahwa partisipasi dalam lomba ini bukan hanya tentang menang, tetapi juga bagaimana bisa bersilaturahmi dan menjaga kebersamaan dalam komunitas.
Antusiasme dan Rasa Bangga
Lomba ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi sarana untuk menunjukkan kekayaan budaya dan semangat persatuan di antara warga Ambon. Para peserta, baik dari kelompok lansia maupun individu, tampil dengan penuh semangat dan rasa bangga terhadap identitas budaya mereka.
Pemilihan baju Papalele dan penggunaan alat seperti dulang yang berisi makanan tradisional menunjukkan betapa pentingnya pelestarian budaya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini juga menjadi bentuk apresiasi terhadap warisan leluhur yang harus terus dilestarikan.
Kesimpulan
Partisipasi para lansia dalam lomba ini menunjukkan bahwa usia bukanlah penghalang untuk tetap aktif dan berkontribusi dalam masyarakat. Dengan semangat, kerja sama, dan rasa percaya diri, mereka mampu memberikan contoh yang baik bagi generasi muda. Acara ini juga menjadi pengingat bahwa budaya dan tradisi harus terus dijaga, agar bisa terus hidup dan berkembang di tengah perubahan zaman.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!