Kripto Bisa Digunakan Belanja di Thailand, Ini Caranya

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Inisiatif Baru Thailand untuk Mendorong Pariwisata dengan Konversi Kripto ke Baht

Pemerintah Thailand mengambil langkah inovatif dalam upaya membangkitkan sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung perekonomian negara. Salah satu inisiatif terbaru adalah program uji coba konversi kripto ke baht bagi wisatawan asing. Tujuan utamanya adalah untuk menarik minat turis dan meningkatkan aktivitas ekonomi di tengah tantangan yang dihadapi sektor ini.

Menurut informasi yang diperoleh, program ini akan berlangsung dalam masa uji coba selama 18 bulan. Dalam tahap awal, wisatawan asing dapat melakukan konversi mata uang digital mereka ke dalam baht dengan batas maksimal sebesar 550.000 baht atau sekitar US$16.949. Batasan ini diberlakukan sebagai bagian dari upaya mencegah tindakan pencucian uang serta menguji sistem secara bertahap.

Sekretaris Tetap Kementerian Keuangan Thailand, Lavaron Sangsnit, menjelaskan bahwa inisiatif ini hadir sebagai respons terhadap penurunan jumlah wisatawan yang datang ke negara tersebut. "Kami melihat perlunya inovasi untuk memperkuat daya tarik Thailand sebagai destinasi wisata," katanya. Program ini juga diharapkan dapat memberikan pengalaman lebih baik kepada para pengunjung, terutama dalam hal transaksi dan pembayaran.

Menteri Keuangan Thailand, Pichai Chunhavajira, menambahkan bahwa wisatawan nantinya dapat menggunakan platform bursa kripto yang berbasis di Thailand untuk melakukan konversi. Dana yang telah dikonversi kemudian akan ditransfer ke dompet digital yang bisa digunakan untuk berbagai transaksi di usaha lokal. "Proyek ini tidak hanya akan mendukung sektor pariwisata, tetapi juga berpotensi meningkatkan belanja wisatawan sejak awal kunjungan," ujarnya.

Program yang diberi nama TouristDigipay ini akan diluncurkan melalui regulatory sandbox pada kuartal IV/2025. Aset digital yang digunakan dalam program ini tidak dapat digunakan langsung sebagai alat pembayaran, tetapi harus dikonversi terlebih dahulu ke dalam baht. Hal ini memastikan bahwa pedagang tetap menerima pembayaran dalam denominasi baht, sehingga meminimalkan risiko ketidakstabilan nilai mata uang digital.

Selain itu, lembaga perencanaan negara telah merevisi proyeksinya terkait kedatangan wisatawan asing pada tahun 2025. Sebelumnya, proyeksi mencapai 37 juta orang, namun kini dipangkas menjadi 33 juta orang. Angka ini jauh di bawah capaian sebelum pandemi, yaitu 39,9 juta kedatangan pada 2019 yang mencatat rekor pendapatan pariwisata sebesar 1,91 triliun baht atau sekitar US$58,86 miliar.

Dengan adanya inisiatif ini, pemerintah Thailand berharap dapat mengembalikan semangat sektor pariwisata dan memanfaatkan potensi teknologi finansial seperti kripto untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Proses uji coba ini juga menjadi langkah penting dalam menguji skema baru yang bisa diadopsi secara lebih luas di masa depan.