Inspirasi dari Sebuah Nama yang Menginspirasi
Di Desa Bojongsari, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, terdapat sebuah ruang yang unik dan penuh makna. Ruang tersebut diberi nama Rakus, yang berasal dari singkatan "Rak Buku Perpus". Nama ini mungkin terdengar sederhana, namun di baliknya tersimpan semangat besar untuk membangkitkan minat baca anak-anak.
Rakus adalah sebuah rumah baca yang dibangun oleh Muhamad Robi, seorang pemuda berusia 28 tahun. Awal mula ide ini muncul saat ia menjalani program pengabdian di daerah terpencil selama masa kuliah. Di sana, ia menyaksikan bagaimana sebuah rumah baca menjadi tempat yang sangat berarti bagi masyarakat. Pengalaman itu menjadi awal dari perjalanan Robi dalam menciptakan ruang baca yang bisa dinikmati oleh anak-anak di lingkungan sekitarnya.
Membangun Minat Baca di Tengah Gempuran Teknologi
Membangun minat baca anak-anak di era digital bukanlah hal mudah. Anak-anak lebih cenderung tertarik pada gadget daripada membaca buku. Namun, Robi tidak ingin melawan kemajuan teknologi, tetapi justru ingin menggabungkannya dengan kebiasaan membaca. Ia percaya bahwa keduanya bisa berjalan bersamaan, bukan saling menggantikan.
Untuk menarik perhatian anak-anak, Robi dan rekan-rekannya terus berinovasi. Mulai dari mengumpulkan buku-buku dari sumbangan hingga mengadakan berbagai aktivitas edukatif seperti menggambar dan mewarnai. Aktivitas-aktivitas ini bertujuan untuk mengasah motorik anak-anak sekaligus membuat mereka merasa nyaman di ruang baca Rakus.
Berkembangnya Rakus
Seiring waktu, jumlah koleksi buku di Rakus terus bertambah. Saat ini, Rakus memiliki sekitar 400 buku yang fokus pada buku bacaan anak-anak. Buku-buku ini berasal dari berbagai sumber, termasuk bantuan pemerintah dan kerja sama dengan pihak swasta. Selain itu, Rakus juga memberikan fleksibilitas bagi anak-anak untuk meminjam buku dan membawanya pulang.
Tidak hanya sebagai tempat baca, Rakus juga memiliki program pendidikan khusus bernama healing dan teaching. Program ini melibatkan para relawan untuk mendatangi daerah terpencil di wilayah Bogor dan mengajar anak-anak. Robi, yang juga bekerja sebagai guru P3K di SMAN 1 Parung, berharap rakus bisa berkembang lebih jauh lagi dan memberikan manfaat yang lebih luas.
Kolaborasi untuk Meningkatkan Literasi
Robi terbuka terhadap kolaborasi dengan semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan. Ia percaya bahwa dengan bekerja sama, rakus bisa menjadi lebih besar dan lebih berkontribusi dalam meningkatkan literasi anak-anak. Harapan pribadi dan teman-teman volunteer adalah agar rakus bisa menjadi lebih bermanfaat bagi banyak orang.
Dengan semangat yang kuat dan komitmen yang jelas, Rakus telah menjadi contoh nyata bahwa satu ide kecil bisa menjadi inspirasi besar. Dari sebuah nama yang mungkin terdengar biasa, lahir sebuah ruang baca yang penuh makna dan harapan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!