Kepala Cabang Bank BUMN di Bekasi Diculik dan Dibunuh, Dirut BRI Angkat Bicara, Apa Maksudnya?

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kasus Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN yang Mencengangkan

Kasus kematian Mohamad Ilham Pradipta, seorang kepala cabang bank BUMN, menimbulkan kegundahan di kalangan masyarakat. Dari parkiran supermarket hingga ditemukan dalam kondisi memilukan di persawahan, kisah tragis ini menjadi perhatian publik.

Ilham ditemukan tewas dengan tangan terikat dan mata tertutup lakban. Pihak kepolisian telah menangkap empat orang pelaku penculikan. Tiga dari mereka, yaitu AT, RS, dan RAH, diamankan dari sebuah rumah di Jalan Johar Baru III Nomor 42. Sementara satu pelaku lainnya, RW, ditangkap saat mencoba kabur melalui Bandara Internasional Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada Kamis (21/8/2025) siang.

Penculikan terjadi pada Rabu (20/8/2025) di area parkir sebuah supermarket di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Korban diculik menggunakan mobil berwarna putih. Keesokan harinya, jasad Ilham ditemukan di Desa Nagasari, Serang Baru, Bekasi.

Menurut informasi yang didapat, pihak kepolisian masih memburu eksekutor utama yang diduga menjadi aktor intelektual di balik pembunuhan tersebut. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dicky Fertoffan Bachriel, menyatakan bahwa eksekutornya sedang dikejar dan lari.

Di tengah penyelidikan, muncul spekulasi di media sosial bahwa pembunuhan Ilham berkaitan dengan pinjaman fiktif senilai Rp13 miliar yang sempat digagalkan oleh korban. Dugaan ini diperkuat oleh fakta bahwa salah satu pelaku, RW, diketahui berprofesi sebagai debt collector.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Hery Gunardi, turut menanggapi kasus ini dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI pada Kamis (21/8/2025). Ia menyampaikan keprihatinan mendalam dan mengonfirmasi bahwa pihaknya tengah melakukan pendalaman terhadap insiden tersebut.

“Karyawan yang meninggal itu kita sedang melakukan pendalaman. Saya lihat di videonya itu dimasukkan ke mobil, terus dibawa, tahu-tahu meninggal tadi pagi,” kata Hery.

Ia menambahkan bahwa penyelidikan juga mencakup kemungkinan keterkaitan kasus ini dengan aktivitas penagihan kredit.

Hasil Otopsi dan Proses Penyelidikan

Penyebab kematian Mohamad Ilham Pradipta (37), kepala cabang bank BUMN di Jakarta Pusat, diungkap Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Brigjen Prima Heru Yulihartono. “Ada tekanan pada tulang leher dan dada yang menyebabkan kesulitan bernapas. Luka benda tumpul, penyebab kematian (kekerasan) benda tumpul,” ujarnya.

Korban hanya menderita kekerasan benda tumpul pada leher dan dada dari hasil autopsi. Prima memastikan tidak ada luka akibat kekerasan senjata tajam pada jenazah. “Ditemukan tanda-tanda kekerasan pada bagian luar dan dalam tubuh korban, bagian dada dan leher. Untuk waktu meninggal korban belum bisa ditentukan,” ujarnya.

Selain autopsi, tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati juga melakukan pengambilan sampel untuk pemeriksaan DNA dan pemeriksaan uji laboratorium toksikologi. Uji laboratorium toksikologi untuk memastikan ada atau tidaknya zat berbahaya pada tubuh merupakan prosedur umum guna membantu penyidik mengungkap kasus tindak pidana.

Secara umum waktu pemeriksaan uji laboratorium DNA dan toksikologi membutuhkan waktu satu pekan, dan hasilnya akan diserahkan kepada penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Permintaan Istri Korban

Puspita, istri mendiang Ilham Pradita, meminta aparat bergerak cepat memburu ‘otak’ di balik peristiwa ini. “Harapannya ketika pelaku udah ketemu dihukum setimpal seberat-beratnya,” katanya.

Dia penasaran motif pelaku menghilangkan nyawa suaminya. “Cepat-cepat diusut sampai tuntas. Cepat ditangkap pelakunya, terus ketahuan motifnya apa, otaknya siapa,” kata dia.

Puspita pun merasa ada kejanggalan dalam kasus ini. Sebab sang suami yang dikenal baik, tapi malah menjadi korban kejahatan. “Kenapa bisa suami saya yang kata orangnya baik kok bisa diperlakukan tidak baik,” tandasnya.