Antusiasme Tinggi dalam Bursa Kerja Jawa Tengah
Bursa kerja atau job fair yang diselenggarakan oleh Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Tengah selama dua hari berjalan dengan antusiasme yang luar biasa. Acara ini menjadi momen penting bagi para pencari kerja untuk mencari peluang di tengah persaingan yang semakin ketat.
Sebanyak 7.212 pencari kerja telah mendaftar secara online untuk mengikuti bursa kerja ini. Mereka bersaing memperebutkan sekitar 6.800 lowongan pekerjaan yang tersedia. Angka ini menunjukkan bahwa permintaan akan tenaga kerja di wilayah Jawa Tengah masih sangat tinggi.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyampaikan bahwa jumlah lowongan yang tersedia tidak perlu menjadi kekhawatiran utama. Namun, ia menekankan bahwa kunci utamanya adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Menurutnya, para pencari kerja perlu memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Pentingnya Pelatihan di BLK
Gubernur Luthfi menyarankan agar masyarakat memanfaatkan layanan pelatihan yang tersedia di Balai Latihan Kerja (BLK). Ia menilai bahwa pembinaan dan pelatihan melalui BLK sangat penting untuk meningkatkan kompetensi para remaja dan generasi muda.
"Kita harus fokus pada SDM kita, terutama generasi muda. Lakukan pembinaan dan pelatihan melalui BLK," ujar Gubernur Luthfi saat memberikan sambutan dalam acara tersebut.
Ia juga mendorong masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas pelatihan yang ada di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan para pencari kerja dalam menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif.
Ribuan Pelamar Hadir Langsung
Kepala Disnakertrans Jateng, Ahmad Azis, menjelaskan bahwa dari total pendaftar online, sekitar 2.700 orang hadir langsung untuk mengikuti wawancara selama dua hari penyelenggaraan.
Pada hari pertama, jumlah peserta yang hadir mencapai sekitar 1.500 orang, sedangkan pada hari kedua hanya sekitar 1.200 orang. Meski angka ini sedikit turun, antusiasme tetap terlihat dari berbagai kalangan usia.
Para peserta bervariasi mulai dari usia 18 tahun hingga yang tertua tercatat berusia 58 tahun. Ini menunjukkan bahwa bursa kerja ini tidak hanya menarik bagi generasi muda, tetapi juga bagi para pencari kerja yang lebih tua.
Lowongan Khusus untuk Penyandang Disabilitas
Selain itu, bursa kerja ini juga menyediakan sekitar 500 lowongan khusus untuk penyandang disabilitas. Sebanyak 25 pelamar difabel telah mendaftar secara online. Ini menjadi langkah penting dalam upaya memastikan bahwa semua kalangan mendapat kesempatan yang sama dalam mencari pekerjaan.
Azis berharap, melalui acara ini, setidaknya separuh dari para pencari kerja yang hadir bisa terserap oleh perusahaan. Dengan demikian, angka pengangguran di Jawa Tengah dapat diminimalkan.
Kesimpulan
Bursa kerja ini menjadi bukti bahwa Jawa Tengah terus berupaya meningkatkan kesempatan kerja bagi masyarakat. Selain itu, acara ini juga menunjukkan pentingnya pelatihan dan pembinaan untuk meningkatkan kualitas SDM. Dengan kolaborasi antara pemerintah, instansi terkait, dan masyarakat, diharapkan ke depannya jumlah pengangguran bisa terus berkurang.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!