Jepang Tingkatkan Peran Perempuan di Pasar Kerja

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Solusi untuk Kekurangan Tenaga Kerja di Jepang

Gubernur Bank of Japan (BOJ), Kazuo Ueda, menyampaikan beberapa solusi untuk mengatasi masalah kekurangan tenaga kerja di Jepang. Hal ini disampaikannya dalam acara simposium tahunan Federal Reserve di Jackson Hole, Wyoming, Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (23/8/2025). Menurutnya, peningkatan jumlah perempuan yang bekerja penuh waktu serta penambahan tenaga kerja asing dapat menjadi langkah penting untuk menghadapi tantangan ini.

Peningkatan Partisipasi Perempuan dalam Pasar Tenaga Kerja

Ueda menjelaskan bahwa partisipasi perempuan usia kerja di pasar tenaga kerja Jepang telah meningkat secara signifikan. Pada Juni 2025, angka partisipasi perempuan mencapai 78 persen. Namun, proporsi perempuan yang bekerja sebagai karyawan tetap masih jauh di bawah laki-laki, hanya sekitar 50 persen dibandingkan 80 persen bagi pekerja laki-laki.

Untuk memperbaiki kondisi ini, Ueda menyarankan adanya langkah-langkah konkret seperti memperluas kapasitas penitipan anak setelah sekolah. Hal ini akan membantu perempuan meningkatkan jam kerjanya secara penuh. Selain itu, perubahan sosial dan kebijakan yang mendukung perlindungan sosial untuk pekerja paruh waktu serta pengembangan fasilitas pengasuhan anak juga menjadi faktor penting dalam meningkatkan partisipasi perempuan.

Menurut Ueda, langkah-langkah tersebut tidak hanya meningkatkan partisipasi perempuan, tetapi juga membantu mengatasi penurunan jumlah pekerja akibat demografi yang menua. Dengan lebih banyak perempuan yang terlibat dalam pasar tenaga kerja, Jepang bisa mengurangi tekanan terhadap kebutuhan tenaga kerja.

Kontribusi Tenaga Kerja Asing dalam Mengatasi Kekurangan

Selain perempuan, Ueda juga menyoroti peran tenaga kerja asing dalam mengatasi kekurangan tenaga kerja di Jepang. Meskipun jumlah pekerja asing hanya sekitar 3 persen dari total angkatan kerja, kontribusinya terhadap pertumbuhan tenaga kerja pada periode 2023-2024 mencapai lebih dari 50 persen.

Ini menunjukkan bahwa tenaga kerja asing dapat menjadi sumber penting untuk mengisi kekosongan tenaga kerja. Namun, Ueda menekankan bahwa peningkatan jumlah tenaga kerja asing memerlukan pembahasan yang lebih luas dan kebijakan yang matang. Hal ini karena Jepang memiliki faktor sosial, budaya, dan kebijakan imigrasi yang sensitif dan kompleks.

Tantangan Pasar Tenaga Kerja Jepang Saat Ini

Selain isu perempuan dan tenaga kerja asing, Ueda juga menyampaikan kondisi pasar tenaga kerja Jepang yang diperkirakan akan tetap ketat. Ia menyebut bahwa pertumbuhan upah mulai meluas dari perusahaan besar ke usaha kecil dan menengah, yang menjadi indikasi positif bagi perekonomian.

"Dengan tidak adanya kejutan permintaan negatif yang besar, pasar tenaga kerja diperkirakan akan tetap ketat dan terus menimbulkan tekanan naik pada upah," ujar Ueda.

Sebelumnya, Jepang mengalami stagnasi kenaikan gaji selama puluhan tahun akibat ekspektasi deflasi. Namun, kini tekanan tenaga kerja telah menjadi salah satu tantangan ekonomi yang paling mendesak bagi negara tersebut. Dengan kondisi ini, pemerintah dan lembaga kebijakan harus terus berupaya mencari solusi yang efektif dan berkelanjutan.