Gibran Tanggapi Usulan Gerbong Khusus Perokok: Ruang Laktasi Lebih Dijunjung Tinggi

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pendapat Wakil Presiden Mengenai Ruang Khusus Merokok di Kereta Api

Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, memberikan respons terhadap usulan yang diajukan oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengenai adanya gerbong khusus untuk merokok. Ia menilai bahwa keberadaan ruangan khusus seperti ruang laktasi untuk ibu menyusui lebih penting dan perlu diprioritaskan, terutama dalam kereta jarak jauh.

Gibran menjelaskan bahwa PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebaiknya memprioritaskan pengadaan ruangan yang dapat membantu ibu hamil, ibu menyusui, lansia, hingga difabel. Hal ini dilakukan jika BUMN tersebut memiliki dana yang cukup untuk membiayai pembangunan ruangan tersebut.

"Jika ada ruang laktasi di dalam kereta, maka toilet atau kamar mandi bisa diperluas agar ibu-ibu dapat mengganti popok bayi dengan nyaman. Saya kira hal itu lebih prioritas," ujar Gibran saat berada di Stasiun Solo Balapan, Surakarta, Jawa Tengah, pada Minggu (24/8).

Ia juga menyampaikan bahwa dirinya menghargai usulan dari anggota DPR tersebut. Meski begitu, ia menekankan bahwa penentuan kebijakan harus mempertimbangkan skala prioritas masyarakat secara keseluruhan.

"Saya mohon maaf kepada bapak dan ibu anggota dewan yang terhormat, masukannya tetap kami terima. Namun, ada hal-hal lain yang lebih prioritas," kata putra sulung Presiden ke-7 Joko Widodo itu.

Sebelumnya, Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Nasim Khan, mengusulkan agar PT KAI menyediakan gerbong khusus untuk merokok, khususnya untuk kereta jarak jauh. Menurutnya, langkah ini akan memberikan manfaat baik dari segi bisnis maupun kenyamanan bagi para penumpang.

Usulan tersebut disampaikan Nasim saat rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Direktur Utama PT KAI, Bobby Rasyidin, di Gedung DPR RI, Senayan, pada Rabu (20/8). Ia menegaskan bahwa usulan ini merupakan aspirasi dari masyarakat.

"Ini bisa menjadi solusi bagi penumpang yang merasa bosan karena perjalanan yang bisa mencapai berjam-jam. Di bus saja ada tempat merokoknya. Di kereta seharusnya juga bisa," tambah Nasim.

Pertimbangan dan Prioritas dalam Pengembangan Transportasi Umum

Pendapat Gibran menunjukkan bahwa pemerintah dan pelaku transportasi umum perlu memperhatikan kebutuhan masyarakat yang lebih mendesak. Selain itu, keberadaan ruang laktasi dan fasilitas khusus lainnya juga sangat penting untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan para penumpang.

Beberapa aspek yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Kebutuhan ibu menyusui: Ruang laktasi dapat memberikan kenyamanan bagi ibu yang sedang menyusui anaknya selama perjalanan.
  • Kebutuhan lansia dan difabel: Fasilitas khusus seperti kursi roda, aksesibilitas, dan toilet yang ramah disabilitas sangat penting.
  • Kebersihan dan kenyamanan: Penyediaan toilet yang bersih dan luas dapat meningkatkan pengalaman penumpang.

Selain itu, pengembangan infrastruktur transportasi juga harus mempertimbangkan aspek ekonomi. Jika PT KAI memiliki dana yang cukup, maka mereka dapat membangun fasilitas tambahan tanpa mengganggu kualitas layanan utama.

Kesimpulan

Meskipun usulan tentang gerbong khusus untuk merokok muncul sebagai bentuk aspirasi masyarakat, pendapat Gibran menunjukkan bahwa prioritas harus diberikan pada kebutuhan dasar yang lebih mendesak. Dengan demikian, pengembangan transportasi umum harus berorientasi pada kesejahteraan dan kenyamanan semua kalangan masyarakat.