Ibu di Bandung Tewas Bunuh Diri, Dua Anaknya Ikut Meninggal

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kejadian Tragis di Bandung, Seorang Ibu Diduga Bunuh Diri Bersama Dua Anaknya

Di sebuah kontrakan yang terletak di Kampung Cae RT 1 RW 7, Desa Kiangroke, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, terjadi kejadian tragis pada Jumat (5/9/2025) dini hari. Tiga jenazah ditemukan di lokasi tersebut, yaitu seorang perempuan dewasa berinisial EN dan dua anak laki-lakinya. Kejadian ini memicu rasa prihatin dari warga sekitar dan pihak berwajib.

Pengalaman Warga Sekitar

Warga setempat, Yogi Ramdani, yang tinggal beberapa meter dari rumah kontrakan tersebut, menceritakan bahwa pada sekitar pukul 04.00 WIB, suami dari EN, YS, tiba di rumah setelah pulang kerja. Ia mulai memanggil-manggil nama EN, tetapi tidak ada jawaban. Suara panggilannya semakin keras, diikuti dengan ketukan pintu, namun tidak ada respons dari dalam.

Panggilan dan ketukan YS akhirnya membangunkan Yogi dan sejumlah tetangga lainnya. Mereka keluar dan ikut bertanya-tanya mengapa istri YS tidak membuka pintu. Yogi kemudian membantu memanggilkan tetangga lain untuk membantu menemukan solusi.

Suami Histeris

Setelah mendapatkan persetujuan dari YS, tiga warga mencoba mendobrak pintu kontrakan. Saat itu, YS langsung berteriak histeris begitu melihat jenazah istri dan dua anaknya. Pemandangan tersebut tentu sangat menyedihkan bagi siapa pun yang melihatnya.

Yogi mengaku bahwa ia terakhir kali melihat korban (EN) pada Kamis (4/9/2025) sore. Saat itu, almarhumah tampak sedang ingin jajan atau membeli camilan. Menurut pengamatannya, EN tidak pernah menunjukkan tanda-tanda sedang terlibat masalah. Namun, ia juga menyebut bahwa sejumlah orang tak dikenal sering mencari YS atau suami EN. Sayangnya, Yogi tidak mengetahui maksud dari orang-orang tersebut.

Penjelasan dari Polisi

Kasatreskrim Polresta Bandung, Kompol Luthfi Olot Gigantara, menjelaskan bahwa tiga jenazah ditemukan pertama kali oleh YS, suami dari EN. Pada saat itu, YS baru saja pulang kerja. Ia menemukan pintu rumah terkunci dari dalam, yang dapat dibuktikan dari gerendel yang dalam kondisi terkunci sebelum didobrak oleh warga.

Sebelum itu, YS sempat mengintip dari ventilasi dan menemukan EN tergantung pada kusen pintu kamar. Rasa syok membuat YS berteriak histeris. Warga yang mendengar teriakan itu kemudian datang dan mendobrak pintu, sehingga menemukan dua anak, AA yang berusia 11 bulan dan AAP (9 tahun), serta EN sudah tidak bernyawa dengan tali yang masih menjerat di leher masing-masing.

Kondisi Lokasi Kejadian

Menurut Luthfi, pihaknya segera melakukan olah TKP. Korban perempuan ditemukan dalam posisi tergantung, sedangkan anak-anaknya ditemukan di ruang depan dan kamar dengan tali yang menjerat di leher. Kondisi pintu dan jendela dalam keadaan terkunci dari dalam, dan tidak ditemukan luka terbuka pada para korban.

Berdasarkan hasil olah TKP, pihaknya mengambil kesimpulan sementara bahwa ketiga korban meninggal bukan karena perbuatan dari orang dari luar kontrakan. Untuk perbuatan terhadap AA dan AAP, pihaknya menduga, terbuka kemungkinan EN yang melakukan. Isi surat yang ada di TKP mengarah ke hal tersebut.

Barang Bukti yang Ditemukan

Selain jenazah, polisi menemukan ponsel serta kertas bertulis curahan hati EN kepada suaminya. Kertas itu menempel di dinding ruang tengah. Pihaknya mengamankan barang bukti itu untuk penyelidikan lebih lanjut.

Luthfi mengungkapkan bahwa surat itu berisi cerita perihal permasalahan keluarga. Selain itu, permintaan maaf kepada keluarga, beserta kedua anak korban yang meninggal. Ketiga korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Sartika Asih Bandung untuk pemeriksaan forensik. Pihaknya masih mendalami kasus tersebut dengan memeriksa saksi-saksi dan mengumpulkan barang bukti di TKP.