
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Setelah Pencapaian Rekor Tertinggi
Harga emas logam mulia (LM) PT Aneka Tambang Tbk atau Antam hari ini, Jumat (12/9/2025), mengalami penurunan sebesar Rp7 ribu menjadi Rp2.088 juta per gram. Penurunan ini terjadi setelah harga emas mencetak rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH) pada kemarin, Kamis (11/9), dengan nilai mencapai Rp2.095 juta per gram.
Selain harga jual emas yang turun, harga buyback juga mengalami penurunan sebesar Rp7 ribu menjadi Rp1.935 juta per gram. Sebelumnya, harga buyback mencapai rekor tertinggi yaitu Rp1.942 juta per gram. Harga buyback adalah harga yang ditetapkan oleh Antam saat membeli emas logam mulia dari konsumen yang menjual ke Butik Antam.
Daftar Harga Emas Batangan Antam Per Hari Ini
Berikut adalah daftar harga emas batangan Antam untuk berbagai pecahan:
- Harga emas 0,5 gram: Rp1.094.000
- Harga emas 1 gram: Rp2.088.000
- Harga emas 2 gram: Rp4.116.000
- Harga emas 3 gram: Rp6.149.000
- Harga emas 5 gram: Rp10.215.000
- Harga emas 10 gram: Rp20.375.000
- Harga emas 25 gram: Rp50.812.500
- Harga emas 50 gram: Rp101.545.000
- Harga emas 100 gram: Rp203.012.000
- Harga emas 250 gram: Rp507.265.000
- Harga emas 500 gram: Rp1.014.320.000
- Harga emas 1.000 gram: Rp2.028.600.000
Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP, akan dikenakan potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Emas Fisik sebagai Investasi Berisiko Rendah
Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko yang berbeda-beda, mulai dari rendah hingga tinggi. Salah satu instrumen investasi yang dianggap berisiko rendah adalah emas fisik. Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, emas fisik memiliki pertumbuhan nilai yang lebih tinggi dibanding bunga bank, meskipun tetap fluktuatif dan cukup likuid.
Namun, emas juga memiliki risiko tinggi jika tidak disimpan dengan aman. Risiko utama adalah kemungkinan hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian. Andy menekankan bahwa emas sangat praktis dan mudah dibawa, tetapi juga rawan terhadap pencurian.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar memahami bahwa instrumen investasi berisiko rendah biasanya memberikan imbal hasil yang lebih kecil. Sebaliknya, jika seseorang ingin mendapatkan imbal hasil yang lebih besar, maka risikonya juga lebih tinggi. Prinsip ini dikenal dengan "high risk high return".
"Jangan sampai orang berasumsi bahwa risiko rendah akan memberikan return yang tinggi," ujar Andy. Dengan demikian, penting bagi para investor untuk memahami keseimbangan antara risiko dan imbal hasil dalam setiap pilihan investasi.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!