
Penurunan Harga Jual Kembali Wuling Binguo EV Menghebohkan Pasar Mobil Listrik
Pasar mobil listrik di Indonesia kembali mengalami gejolak setelah harga jual kembali (resale value) dari Wuling Binguo EV bekas mengalami penurunan drastis hanya dalam waktu beberapa bulan. Dulu, harga unit bekasnya masih berada di atas Rp200 juta, namun kini bisa ditemukan mulai dari Rp150 jutaan di berbagai showroom mobil bekas.
Penurunan yang signifikan ini terjadi setelah Wuling memberikan diskon besar-besaran pada ajang GIIAS 2025. Harga baru dari Wuling Binguo EV turun hingga Rp180-Rp195 jutaan, padahal sebelumnya harga normalnya berkisar antara Rp279 juta untuk versi Lite hingga Rp332 juta untuk versi Pro.
Dampak Terhadap Pedagang dan Konsumen
Kondisi ini menimbulkan kegundahan bagi para pedagang mobil bekas. Menurut Andi, pemilik showroom Jordy Motor, harga Binguo bekas langsung anjlok. Sebelumnya, harga masih mencapai Rp200 jutaan, tetapi kini hanya mencapai Rp150 juta. Ia menyamakan situasi ini dengan kasus Air EV sebelumnya, yang mengalami penurunan sekitar 30–35 persen per tahun.
Bagi konsumen, tren ini menjadi peluang emas untuk mendapatkan mobil listrik dengan harga lebih murah. Namun, bagi konsumen awal dan pedagang, kerugian besar tidak dapat dihindari. Banyak pedagang terpaksa menjual stok lebih cepat agar tidak semakin merugi.
Di sisi lain, komunitas pemilik Binguo EV mulai menyampaikan protes keras kepada Wuling Motors (SGMW). Mereka menilai bahwa penurunan harga ekstrem merugikan konsumen awal yang membeli mobil dengan harga lebih tinggi.
Wuling Siapkan Skema Kompensasi
Menanggapi keluhan tersebut, Wuling Motors berjanji akan memberikan kompensasi resmi. Hasil audiensi dengan Wuling Binguo Club Indonesia (WBIC) mencatat beberapa opsi yang sedang difinalisasi bersama prinsipal di Tiongkok, antara lain:
- Cashback dalam bentuk rupiah (masih terkendala teknis perpajakan)
- Garansi seumur hidup untuk komponen inti
- Voucher SPKLU dan perpanjangan fasilitas free charging
- Aksesori tambahan seperti dongle dan adaptor
- Benefit khusus untuk pembelian unit berikutnya
Selain itu, Wuling juga mengumumkan bahwa hingga Agustus 2025, sudah tersedia 56 titik infrastruktur charging port GBT dengan 112 unit charging gun, yaitu sekitar 56% dari target 100 titik. Namun, perusahaan tidak merekomendasikan konversi port GBT ke CCS2 karena biayanya hampir setara dengan membeli unit baru.
Konsumen tetap dijamin garansinya bila menggunakan suku cadang resmi sesuai standar Wuling.
Konsumen Masih Menunggu Kepastian
Meski kompensasi tengah dibahas, sejumlah pihak menilai suara konsumen belum sepenuhnya terwakili. Zyovanni Satya Negara, inisiator petisi online terkait kompensasi Binguo EV, mengaku tidak dilibatkan dalam audiensi resmi. Ia berharap bisa ikut serta agar kompensasi benar-benar sesuai dengan kerugian konsumen awal.
Wuling Motors sendiri berjanji akan memberikan tanggapan resmi paling lambat akhir Agustus 2025. Hingga berita ini diturunkan, manajemen Wuling belum memberikan keterangan langsung kepada media.
Fenomena anjloknya harga Wuling Binguo EV menjadi pelajaran penting bagi pasar mobil listrik Indonesia. Diskon besar memang menarik pembeli baru, namun berisiko menurunkan kepercayaan konsumen lama jika tidak diimbangi dengan kompensasi yang adil.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!