
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus, Aktivitas Masih dalam Level Siaga
Gunung Ile Lewotolok yang terletak di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali mengalami erupsi pada hari Selasa (26/8/2025). Kejadian ini tercatat oleh seismograf dengan amplitudo maksimum mencapai 7,8 mm dan durasi sekitar 48 detik. Erupsi tersebut disertai dengan gemuruh lemah yang terdengar oleh masyarakat sekitar.
Boby Lamanepa, petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok, menjelaskan bahwa erupsi menghasilkan kolom abu yang mencapai ketinggian 600 meter di atas puncak gunung. Puncak gunung memiliki ketinggian sekitar 2.023 meter di atas permukaan laut. Kolom abu yang teramati memiliki warna kelabu dengan intensitas sedang dan arah angin condong ke barat.
Selama periode pengamatan dari pukul 00.00 Wita hingga 06.00 Wita, PGA Ile Lewotolok mencatat sebanyak 20 kali erupsi. Setiap erupsi memiliki amplitudo berkisar antara 6 hingga 29,9 mm dengan durasi sekitar 30 hingga 64 detik. Di samping itu, terjadi juga 38 kali gempa embusan dengan amplitudo 1,6 hingga 4,8 mm dan durasi sekitar 27 hingga 50 detik.
Ketinggian kolom letusan pada periode tersebut berkisar antara 100 hingga 200 meter. Asap yang keluar memiliki warna putih dan kelabu. Erupsi juga disertai dengan gemuruh lemah yang terdengar oleh masyarakat sekitar.
Boby menegaskan bahwa tingkat aktivitas Gunung Ile Lewotolok saat ini masih berada pada level III, yaitu siaga. Hal ini menunjukkan bahwa gunung tersebut masih dalam kondisi aktif dan perlu dipantau secara ketat oleh instansi terkait serta masyarakat sekitar.
Masyarakat di sekitar daerah gunung diminta untuk tetap waspada dan mematuhi anjuran dari pihak otoritas gunung berapi. Jangan sampai melakukan aktivitas di sekitar area yang dilarang atau mendekati puncak gunung tanpa izin. Selain itu, para petani dan pengusaha lokal juga diimbau untuk tetap memperhatikan kondisi alam sekitar agar tidak terganggu oleh dampak letusan.
Pemantauan terus dilakukan oleh PGA Ile Lewotolok dan instansi terkait lainnya. Data yang dikumpulkan akan digunakan sebagai dasar dalam menentukan langkah-langkah mitigasi bila diperlukan. Masyarakat diharapkan untuk selalu mengikuti informasi terbaru melalui saluran resmi yang tersedia.
Dalam situasi seperti ini, penting bagi semua pihak untuk bersama-sama menjaga keselamatan dan keamanan. Dengan adanya peningkatan aktivitas gunung berapi, masyarakat perlu lebih waspada dan siap menghadapi segala kemungkinan yang bisa terjadi.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!